Yogyakarta –

Read More : Smart TV UHD 65 inch di Transmart Full Day Sale Diskon Gede

Didirikan pada tahun 1979, Batik Seno merupakan museum batik terbesar di Yogyakarta. Didirikan pada tahun 2016 oleh maestro lukis batik kenamaan Taslim yang meninggal dunia pada tahun 2016, Batik Zeno kini menjadi tempat melukis batik favorit wisatawan mancanegara.

Galeri Batik Zeno menampilkan ribuan lukisan batik karya seniman Batik Zeno. Bukan hanya produk akhir, Batik Xeno juga akan menyambut wisatawan. Simak penjelasannya dan lihat langsung bagaimana seni lukis batik dilakukan dari awal hingga akhir.

“Tidak ada biaya HTM untuk para tamu,” jelasnya. Tidak apa-apa untuk tidak membelinya. Jika tidak ada tamu, pengunjung bisa mencicipi makanan tersebut. Namun, jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut, kami memiliki workshop. Mulai dari 75 ribu, kata Melinda, pemilik Zeno Batik, di galerinya.

Melinda mengatakan, 80 persen pengunjungnya merupakan wisatawan mancanegara. Pertama, lokasinya dekat dengan Desa Wisata Pravirotaman. Kedua, terlihat bahwa orang asing sangat tertarik dengan batik warna-warni.

“Bule lebih suka lukisan daripada baju, karena tidak begitu. Kalau cari kain, kalau tidak inti, ke pantai atau taplak meja. Jadi jarang pakai baju, karena motifnya ( batik) terlalu sibuk. Jadi mereka suka melukis, “mereka senang menggunakan batik,” kata Melinda

4-5 wisatawan datang setiap hari. Baik Anda mampir untuk melihat, membeli lukisan, atau belajar langsung melalui lokakarya. Melinda mengatakan pesanan semakin meningkat setiap harinya, bahkan memasuki peak season di bulan ini.

“Itu diekspor dan kalau ramai sehari bisa terjual 100 (cat) karena satu orang bisa pesan 4-5 lukisan. Peak season tahun ini sekitar Oktober. Tahun lalu sepi, Mei-September saja. Terima kasih Anda.” Dari Agen “Kabarnya tahun ini banyak sekali karena tahun lalu kita masih dalam masa pemulihan dari Covid,” kata Melinda.

Melinda mengatakan, Galeri Batik Zeno saat ini memiliki 12 karyawan, termasuk para pelukis. Jika Anda tertarik dengan motif, Batik Zeno menerima batik tulis dari pelukis luar.

“Di sini tidak ada sistem ‘commissioning’. Kalau motifnya bagus, kita beli. Karena banyak seniman batik yang sudah tua, jadi melukis di rumah, di kota kecil seperti Bantul dan Kulon Progo, jarang di kota besar,” kata Melinda.

Batik Zeno menawarkan dua jenis kain untuk lukisan, katun dan sutra. Pekerjaan sutra lebih berbahaya karena tidak ada cacat, tapi kapas masih memungkinkan untuk koreksi jika ada.

Kain sutera lebih halus saat digantung, sehingga catatan detikTravel, pelukis lebih senyap dan kalem saat membatik.

Selain pekerjaan perawatan, pembuatan batik untuk diwarnai juga bergantung pada sinar matahari untuk pewarnaannya. Pewarna kimia indigosol adalah pewarna terpenting dalam lukisan, dan warnanya sangat bergantung pada sinar ultraviolet.

“Satu hari warnanya akan berubah, kalau mataharinya tidak sama, misalnya mataharinya biru, maka mataharinya akan sangat terik, tapi kalau jam 17.30 berubah menjadi biru, misalnya mungkin abu-abu.” Melinda.

Itu sebabnya harga lukisan batik di Batik Zeno bervariasi mulai dari Rp 150.000 untuk ukuran terkecil yaitu 25×25 cm. Yang termahal berukuran 90×200 cm harganya 2.400.000 aryi. Ada juga lukisan batik karya seniman khusus seperti Ziptoning, Adhi P. dan Yessi Noir dengan harga berbeda.

Melinda mengaku melihat lebih banyak wisatawan belajar seni lukis batik di galeri miliknya. Di sisi lain, antusiasme masyarakat lokal kurang menggembirakan dibandingkan wisatawan mancanegara. Ia bahkan menceritakan pengalamannya membimbing wisatawan asal Jepang yang belajar seni lukis batik secara intensif selama enam bulan.

“Ada laki-laki Jepang yang enam bulan di sini, dia tidak mau kuliah, dia datang ke sini setiap hari. Enam bulan kemudian, dia pulang, dan di sana dia mengambil jurusan desain fesyen,” kata Melinda.

Harapan Melinda terhadap batik juga sama. Ia berharap generasi muda Tanah Air dapat melihat budaya batik selamanya.

Baginya, jika itu belum cukup untuk menggugah semangat nasionalisme, cobalah membatik sebagai meditasi mencari kedamaian batin.

Membatik bukan sekedar lukisan, katanya, tapi ketenangan pikiran dan hati. Keakuratan garis pada kain akan menunjukkan kendali emosi Anda. Oleh karena itu, mandi membantu menenangkan pikiran yang sedang dibingungkan oleh emosi. Saksikan video “Belajar Teknik Kloning Pohon Bambu di Yogyakarta” (fem/fem).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *