Jakarta –
Ruam adalah gejala umum pada penderita human immunodeficiency virus (HIV). Selain ruam yang muncul sebagai tanda awal infeksi HIV, penderita juga berisiko mengalami ruam jenis lain.
Menurut Verywell Health, sekitar 90% orang dengan HIV akan memiliki masalah kulit yang berhubungan dengan virus tersebut. Lalu apa saja ciri-ciri ruam HIV? Apa saja jenis ruam lain yang berhubungan dengan virus HIV. Karakteristik ruam HIV?
Kebanyakan orang yang mengidap HIV akan mengalami ruam. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 2-6 minggu setelah terpapar HIV, yang berarti timbulnya bintik-bintik, perubahan warna pada kulit, dan benjolan kecil di bagian atas mulut atau alat kelamin Pada kulit putih, ruam mungkin berwarna merah atau berwarna. Sedangkan pada kulit gelap warnanya ungu tua.
Selain ruam, ada beberapa gejala HIV pada tahap awal lainnya. Berikut ini antara lain: gejala mirip flu seperti demam dan nyeri badan, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, sakit kepala, dan ruam lain yang berhubungan dengan HIV.
Selain ruam yang muncul sebagai tanda awal infeksi HIV, ada jenis ruam lain yang bisa muncul pada penderita penyakit tersebut. Inilah beberapa di antaranya. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik sering terjadi pada orang yang terinfeksi HIV. Gejala ini sering terjadi pada tahap awal, ketika CD4 (sel darah putih penting untuk melawan infeksi) dalam darah berada di kisaran 400.
Saat Anda mengalami dermatitis seboroik, kulit tampak bersisik, bengkak, dan gatal. Biasanya gejala muncul di area kulit yang banyak mengandung kelenjar sebaceous, yakni kelenjar sebaceous, seperti kulit kepala. Pada pasien HIV, dermatitis seboroik seringkali tampak lebih parah. Kondisi ini cenderung menyebar.2. Folikulitis eosinofilik
Folikulitis eosinofilik adalah penyakit kulit inflamasi. Folikulitis eosinofilik juga merupakan kondisi kulit yang umum terjadi pada Odha. Gejalanya antara lain: Gatal Kemerahan Pustula (benjolan nanah) Biasanya folikulitis eosinofilik menyerang wajah, kulit kepala, leher, dan tubuh. virus herpes
Mengutip WebMD, herpes juga umum terjadi pada penderita HIV dan AIDS. Herpes zoster dapat menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan yang dapat menutupi seluruh sisi tubuh.4. Moluskum Kontagiosum
Infeksi virus ini menyebabkan benjolan kecil yang bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tapi biasanya tidak di tangan atau telapak kaki. Penyakit ini menular melalui kontak kulit ke kulit, berbagi handuk atau alas tidur, atau menyentuh benda yang sama.
Biasanya benjolan ini akan hilang dengan sendirinya. Namun pada orang yang mengidap HIV, benjolan tersebut bisa menjadi lebih besar dan lebih sulit diobati. sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah salah satu jenis kanker kulit. Tampak seperti bintik hitam yang bisa berwarna coklat, ungu atau merah 6. sifilis
Sifilis pada dasarnya adalah infeksi menular seksual yang menyebar melalui hubungan seks oral dan vagina. Jika tidak segera ditangani, penderitanya bisa mengalami ruam, terutama di telapak dan telapak tangan. Kondisi ini terjadi 2 hingga 8 minggu setelah infeksi.
Jika Anda menemukan ruam kulit yang merupakan gejala infeksi HIV, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Konsultasi segera memungkinkan pengobatan pertama yang mungkin dilakukan. Saksikan video “Klarifikasi Departemen Kesehatan Narasi Vaksinasi Polio Penyebab Kanker dan HIV” (line/line)