Jakarta –
Produk-produk premium masih terkonsentrasi di wilayah metropolitan, meskipun banyak segmen konsumen yang kurang terlayani, terutama di wilayah non-perkotaan. Dan Klub Kyta melihat potensi ini, lalu bagaimana strateginya?
Hingga 90% penduduk Indonesia tinggal di kota-kota tingkat 2 dan wilayah non-perkotaan dimana infrastruktur e-commerce memiliki akses yang terbatas. Akibatnya, akses terhadap produk kecantikan dan perawatan pribadi yang berkualitas masih menjadi tantangan nyata bagi banyak orang.
Biaya pengiriman yang tinggi dan maraknya peredaran barang palsu seringkali membuat konsumen enggan membeli secara online. Kesenjangan inilah yang menjadi alasan keberadaan Kita Club.
“Pesatnya pertumbuhan industri kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia menghadirkan peluang besar bagi platform e-commerce seperti kami,” kata CEO Club Kata Daniel Sumber dalam siaran persnya.
Didirikan oleh Daniel Sambar dan Herda Sundemira, Kita Club berfokus pada pengembangan dan distribusi produk kecantikan dan perawatan pribadi premium di kota-kota kecil dan non-perkotaan di Indonesia.
Memanfaatkan jaringan omnichannel yang kuat dan kemitraan strategis dengan berbagai merek Direct-to-Consumer (D2C), Club Kita memberikan kemudahan bagi konsumen non-metropolitan untuk mendapatkan produk yang diinginkan dengan harga terjangkau.
“Sampai saat ini, kami melihat distribusi produk premium terkonsentrasi di wilayah metropolitan, sehingga banyak segmen konsumen yang kurang terlayani. Kyta Club bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dengan membantu merek D2C menjangkau basis pelanggan yang lebih luas. pengalaman berbelanja yang autentik.” Ramah pengguna di wilayah non-perkotaan,” ujarnya.
Untuk mendukung penetrasi di kota-kota kecil dan daerah, Club Kita mengandalkan kemitraan strategis dengan berbagai komunitas lokal dan lembaga pendidikan. Siswa yang mengikuti program afiliasi (disebut Kyta Squad) dapat menerima insentif seperti menjadi duta merek, mendapatkan komisi, sampel produk gratis, dan akses eksklusif untuk peluncuran produk baru.
Hingga saat ini anggota Kita Squad yang tersebar di berbagai wilayah berjumlah lebih dari 700 orang.
Selain itu, Club Keta menawarkan belanja yang lebih personal melalui AI canggih di aplikasinya. Pengguna dapat membuat profil kecantikan dimana aplikasi Club Kata dapat menganalisis jenis dan warna kulit pengguna kemudian memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, Club Kata saat ini sedang mengembangkan kemampuan AI canggih untuk menganalisis 14 parameter kesehatan kulit, termasuk kadar minyak, kerutan, kemerahan, dan kekencangan, sehingga pengalaman berbelanja konsumen menjadi sangat personal.
Sejak kuartal pertama tahun 2024, Club Keta telah beroperasi di 4 kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat, berkolaborasi dengan 50 brand kosmetik lokal dan internasional, termasuk meluncurkan private label sendiri.
Pendapatan perusahaan dikatakan tumbuh 12 kali lipat dari tahun ke tahun pada tahun 2023, sebuah bukti pertumbuhan bisnis yang terus berkembang dan jangkauannya yang luas.
Ke depan, Daniel dan Herda berkomitmen untuk mencapai target ambisius pada tahun 2024, antara lain peningkatan pendapatan sepuluh kali lipat, pembukaan 15 toko baru di wilayah non-perkotaan di Pulau Jawa, memulai pendanaan awal (seed stage) dan memperluas jumlah SKU. . adalah Untuk produk kecantikan dan perawatan diri di platform mereka.
Tonton video “Jokowi perintahkan pemisahan media sosial dan e-commerce” (agt/agt)