Jakarta –
Presiden Iran Ibrahim Raisi dan Menteri Luar Negerinya Hossein Amir-Abdollahian dilaporkan tewas dalam kecelakaan helikopter. Pada Minggu (19 Mei), helikopternya jatuh saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal di provinsi Varzakan Iran di timur Azerbaijan. Apa penyebab jatuhnya helikopter tersebut?
“Presiden Republik Islam Iran, Ayatollah Ibrahim Raisi, mengalami kecelakaan saat menjalankan tugasnya untuk rakyat Iran dan meninggal sebagai martir,” kantor berita Iran Mehr mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya. Sementara itu, media lain juga turut memberitakannya.
Sebelumnya, Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran mengumumkan pada Senin pagi waktu setempat bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa helikopter Presiden Ibrahim Raisi setelah digeledah oleh drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) Akinchi Turki.
Apa pendapat Anda tentang kecelakaan tragis ini? Investigasi saat ini sedang berlangsung. Meskipun helikopter modern dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih dan menjalani prosedur perawatan yang ketat, kecelakaan masih dapat terjadi karena faktor-faktor seperti kegagalan mekanis, cuaca buruk, kesalahan manusia, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Mungkin ada alasan lain, seperti tindakan bermusuhan. Secara umum, kecelakaan helikopter adalah kejadian kompleks yang sering kali disebabkan oleh berbagai hal.
Helikopter yang membawa Presiden Iran diketahui terbang dalam cuaca buruk yang disertai kabut tebal. Kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti hujan lebat, kabut dan angin membuat operasi pencarian dan penyelamatan menjadi sulit.
Organisasi percontohan detikINET mengutip beberapa penyebab kecelakaan helikopter pada Senin (20 Mei 2024): Kesalahan manusia
Human error dapat diartikan dalam arti luas sebagai kesalahan yang disebabkan oleh orang yang mengoperasikan helikopter atau kesalahan pilot. Hal ini juga mencakup kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak lain, seperti pengontrol lalu lintas udara atau personel pemeliharaan.
Kesalahan pilot adalah penyebab paling umum dari kecelakaan penerbangan, menyumbang sekitar 50% kecelakaan. Angka-angka ini untuk pesawat sayap tetap, namun statistiknya mirip dengan helikopter.
Sekilas, hal ini mungkin tampak mengejutkan karena pilot adalah orang-orang yang berkualifikasi tinggi. Di sisi lain, mereka juga orang-orang normal. Menerbangkan pesawat modern yang kompleks membutuhkan banyak pekerjaan dan pemrosesan informasi. Ada banyak kemungkinan terjadinya masalah teknis
Bertentangan dengan anggapan umum, kecelakaan yang disebabkan oleh masalah mekanis pada helikopter sangat jarang terjadi. Namun jika ya, maka hal ini bisa menjadi sangat serius. Faktanya, kerusakan mekanis merupakan ancaman terbesar bagi awak helikopter karena potensi kerusakannya.
Misalnya, meskipun pesawat penumpang bermesin ganda dapat terbang dengan satu mesin atau beberapa kegagalan lainnya, kegagalan komponen utama helikopter seperti rotor dan poros rotor, gearbox utama, atau rotor ekor seringkali berakibat fatal.
Tentu saja, tidak semua kegagalan komponen sama berbahayanya dengan kegagalan komponen lainnya. Misalnya, jika bilah rotor utama rusak atau pilot kehilangan kendali atas putaran helikopter, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kendali. Peristiwa ini sangat sulit untuk dikelola dan menimbulkan hambatan alam
Faktor lingkungan antara lain cuaca buruk, benturan dengan burung atau kondisi serupa. Salju, hujan, hujan es, kabut, atau kondisi lain yang mengakibatkan buruknya jarak pandang adalah penyebab umum jatuhnya helikopter.
Faktor lingkungan lainnya termasuk serangan burung, yang lebih sering terjadi di helikopter dibandingkan di pesawat terbang karena helikopter sering terbang di ketinggian yang lebih rendah. Ada juga penyebab yang melibatkan pesawat lain, seperti tabrakan di udara atau turbulensi.
Cuaca buruk adalah faktor lingkungan yang paling umum menyebabkan jatuhnya helikopter. Meskipun lebih mudah bagi pilot helikopter untuk mendarat di luar lapangan terbang, mereka lebih mungkin mendarat pada cuaca yang lebih buruk dibandingkan pilot pesawat terbang. Ada banyak kasus di mana pilot helikopter melanjutkan misinya dalam cuaca buruk dan kemudian jatuh. Mereka biasanya pulang larut malam atau merasa bisa segera keluar jika diperlukan.
Tonton video “Helikopter yang membawa presiden Iran jatuh, pencarian berlanjut” (fyk/fay)