Jakarta-

Kehadiran Kylian Mbappé turut andil dalam kestabilan lini ofensif Real Madrid. Lalu bagaimana nasib pemain lain di skuad Carlo Ancelotti?

Kehadiran Jude Bellingham dan kepergian Karim Benzema membuat Real Madrid perlahan meninggalkan skema trio penyerang yang sudah lama menjadi norma. Format dengan gelandang serang di belakang dua penyerang diganti dan terbukti sukses musim lalu.

Namun dengan hadirnya Mbappe yang juga terbiasa dengan formasi tiga orang, diyakini Real akan sering menggunakan formasi tersebut. Tak hanya itu, kehadiran penyerang asal Prancis itu diyakini akan membatasi menit bermain sejumlah pemain.

The Athletic telah membuat prediksi singkat tentang nasib banyak pemain, mulai dari Bellingham hingga Joselu. Berikut catatannya: Vinicius Junior

Seperti Mbappé, dia lebih suka bermain di sisi kiri. Namun musim lalu ia menunjukkan bahwa sebagai pemain nomor 9 ia tak kalah berbahayanya. Ia total menciptakan 23 gol dan 11 assist dari posisi striker utama.

Posisi Vini diyakini tak akan terancam dengan kehadiran Mbappe. Ia menjadi rekan Mbappé dalam formasi dua penyerang. Jika Don Carlo menggunakan tiga striker, ia menempati posisi kiri dan Mbappé di tengah, atau sebaliknya

Dia adalah pemain serba bisa. Dia bisa dimainkan di sayap kiri, kanan atau tengah. Namun, ia pernah mengaku kurang cocok menjadi center karena jarang menyentuh bola.

Dengan kedatangan Mbappé, menit bermain Rodrygo pun bakal terpengaruh. Jika Real Madrid memilih formasi dua penyerang, hampir dipastikan Vini dan Mbappe akan menjadi pilihan utama. Jika ia menggunakan tiga striker, ia mungkin bisa mengamankan posisi yang tepat untuk Jude Bellingham

Bellingham berhasil mencuri perhatian dengan torehan 23 gol dan 13 assistnya pada musim lalu. Dia diberi peran lebih menyerang dari biasanya di Borussia Dortmund. Ia pun punya kebebasan bergerak dan menjadi pilihan passing lini depan.

Dengan kedatangan Mbappé, perannya perlu mendapat perhatian saat Real Madrid bermain dengan formasi tiga penyerang. Dalam keadaan ini, Bellingham kemungkinan akan bermain lebih ke belakang sebagai gelandang tengah dan bertugas membantu pertahanan.

Namun, ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk mengasah akurasi umpan jarak jauh dan mengatur serangan dari belakang. Jadi dia mungkin mirip Toni Kroos

Musim lalu dia mencetak dua belas gol dan sembilan assist dalam 44 pertandingan, meski dia tidak selalu menjadi pilihan pertama. Saat Bellingham absen, dia mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Peluang bermainnya diyakini akan berkurang pada musim depan. Namun karena bisa bermain di banyak posisi, Diaz bisa memanfaatkan ini sebagai keuntungan. Jangan lupa Real Madrid akan memiliki jadwal padat musim depan. Joselu bisa diandalkan saat perlu melakukan rotasi

Satu-satunya striker murni Real Madrid musim lalu. Meski sering memulai pertandingan dari bangku cadangan, torehan tujuh belas gol dan tiga assistnya tidak bisa dianggap remeh. Manajemen Los Blancos bertekad mempermanenkan statusnya untuk musim depan.

Kehadiran Mbappe akan semakin mengurangi waktu bermainnya yang sudah terbatas. Namun, ia bisa menjadi solusi jika Real Madrid membutuhkan striker yang lebih mengandalkan fisik untuk membongkar pertahanan lawan.

Jika Real perlu mengistirahatkan Mbappe dalam beberapa “permainan rotasi kecil”, Joselu bisa menjadi pilihan lini depan. Hal yang sama berlaku untuk Copa del Rey. (adp/ruang)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *