Batavia –

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian optimistis Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2045. Ia juga menyinggung perkembangan Tiongkok yang kini menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua setelah Amerika Serikat. IIS).

Tito teringat kisah saat ia kuliah di Selandia Baru pada tahun 1998. Saat itu, banyak pelajar dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang sering membicarakan tentang Tawa Tiongkok dan Perdagangan Tiongkok. Diperkirakan Tiongkok akan setara dengan AS pada tahun 2013.

“Saya juga ingin tahu kenapa saya takut dengan China. Jadi kita studi banding tahun 1998, saya wali kota saat itu, Beijing dan Shanghai. Kalau kita lihat Beijing, jujur, apa yang kita takutkan dengan negara ini? jalan-jalan ada sepeda, mobil jarang, rumah banyak, sungai kotor,” kata Tito saat memberikan materi pada Majelis Nasional (Rakernas) Apkasi 16 2024 di Balai Sidang Batavia. JCC), Rabu (10/7/2024).

Oleh karena itu, Shanghai pada waktu itu sedikit lebih kecil dari Beijing. Namun yang mengejutkan, setelah dua tahun keadaan berubah dan kedua kota tersebut menjadi lebih berkembang dengan lalu lintas kendaraan bermotor dan gedung-gedung tinggi.

“Anno, kenapa aku kaget sekali? Dengan kereta bawah tanah tercepat, kereta terbang kita 4 lapis dan 7-8 lapis. Gedung-gedung tinggi dimana-mana, Beijing dekat dengan Washington. Shanghai hampir seperti New York, bahkan naik , New York jatuh,” katanya.

Hal terpenting dalam sejarah adalah kebangkitan Tiongkok, yang tampaknya mustahil pada tahun 1998, terjadi 25 tahun kemudian. Saat ini, Tiongkok bisa menduduki peringkat kedua setelah AS dalam perekonomian dunia.

Begitu pula halnya dengan Indonesia yang selama dua tahun ini diprediksi oleh lembaga-lembaga dunia akan menduduki perekonomian dunia. Dalam hal ini, menurutnya, prediksi tersebut bukan tidak mungkin terjadi.

“China sudah menjadi kekuatan ekonomi ke-2 setelah Amerika, luar biasa dan maju. Perekonomiannya semakin berkembang dan pengaruhnya sampai ke mana-mana. Refleksi seperti ini yang kita bicarakan tahun ini dan 2 tahun yang lalu. Tentang Indonesia 4 di dunia ,” dia berkata.

“Tadi saya bilang, 2045 atau 2040, 20 tahun kemudian. Tahun 1998 saya dengar masalah yang sama akan terjadi pada tahun 2023 dan 25 tahun kemudian di China. Jadi sekali lagi saya melihat itu benar-benar bisa terjadi (Indonesia berada di peringkat empat dunia). ); ” Dia melanjutkan. .

Tito meyakini kunci utama Indonesia untuk mencapai posisi tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia mengutarakan pendapatnya dengan melihat sejarah Singapura dan Dubai, merencanakan program pendidikan.

Berdasarkan buku ‘Mengapa Dubai Berkembang Begitu Cepat’ yang saya baca, Dubai sendiri pada tahun 70an hanyalah sebuah gurun pasir dengan sumber daya alam yang sangat sedikit. Namun, potensi mereka sebagai titik transit penerbangan Timur-Barat sangat besar dan mereka menyandera banyak orang. Hasilnya juga digunakan untuk meningkatkan pendidikan.

“Kemudian mereka memungut pajak kerajaan, uang yang digunakan untuk sekolah, di negara-negara yang lebih maju, Inggris, Amerika, terutama untuk gelar pasca sarjana dan doktoral. Mereka akan mengikuti rencana tersebut setelah kembali. Singapura beradaptasi, “Bukan karena sumber daya alam, pendidikan 30% penduduk hingga SD, SMP, dan SMA sumber daya anak hingga saat ini,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut bertolak belakang dengan Indonesia yang memiliki potensi besar namun menantang sumber daya manusianya sendiri. Secara keseluruhan, Indonesia memenuhi 3 syarat untuk menguasai pasar dunia, antara lain memiliki kekuatan besar, sumber daya alam besar, dan wilayah luas.

Ia meyakini bahwa ekonomi adalah ‘senjata’ utama untuk meraih posisi dominan di dunia dan hal itu dilakukan melalui produksi. Tito mengatakan siapa pun yang bisa membanjiri pasar dunia secara masif, maka negaranya akan naik ke puncak. Menurutnya, Indonesia harus memanfaatkan waktu 20 tahun ke depan hingga tahun 2045 dengan baik untuk meningkatkan potensinya.

“Saya yakin Indonesia bisa menjadi negara dominan karena sudah memenuhi 3 syarat tersebut,” tutupnya.

Saksikan juga video ‘Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Jokowi: Didukung Investasi Internal’:

(rir/rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *