Jakarta –
Lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz kemungkinan akan ditunda oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo). Operator seluler Telkomsel dan XL Axiata juga telah meluncurkan strategi untuk menjamin stabilitas layanan internet pelanggan.
Seperti diketahui, spektrum ekstra akan membuat operator seluler lebih agresif dalam menyediakan koneksi internet lebih cepat, dan juga memudahkan adopsi teknologi baru seperti 5G.
Sambil menunggu kesiapan operator seluler dan pengumuman jadwal seleksi oleh pemerintah, Telkomsel akan memanfaatkan waktu yang ada untuk terus mengembangkan jaringan dan menggelar layanan 5G di Indonesia secara terarah, terukur, dan bertahap. ,” Saki Hamsat Bramono, Deputi Perdana Menteri Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Telkomsel, mengatakan dalam siaran persnya.
Ia juga mengatakan Telkomsel akan terus mengambil langkah-langkah penerapan pembatasan terbaru untuk memastikan tersedianya spektrum baru.
“Hal ini dapat kita manfaatkan dengan cepat untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan mendukung penguatan ekosistem digital secara menyeluruh di berbagai sektor bisnis dan perekonomian,” ujarnya.
Kami berharap lelang 700 MHz dan 26 GHz dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan jaringan broadband di seluruh lapisan masyarakat Indonesia serta berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan jaringan secara keseluruhan, sehingga bersama-sama kita dapat menciptakan ekonomi digital. . proses reformasi yang diprakarsai oleh pemerintah.
Telkomsel berharap seluruh proses seleksi dapat dilaksanakan tepat waktu dan dapat mendukung penguatan industri telekomunikasi sehingga mencapai seluruh tujuan yang telah ditetapkan oleh para pemangku kepentingan, ujarnya.
Sementara itu, Presiden Smartfren Merza Fachis mengatakan perusahaannya mendukung dan menghormati keputusan pemerintah terkait lelang tersebut.
“Sesuai prinsip, kami yakin proses lelang ini akan berjalan lancar dan sukses serta memberikan dampak positif bagi industri telekomunikasi,” ujarnya.
Selain itu, Merza, jika lelang frekuensi kedua grup ini dibuka, Smartfren akan tertarik untuk ikut serta mendapatkan hak penggunaan frekuensi tersebut guna meningkatkan kualitas layanan kami.
“Saat ini Smartfren terus mengalokasikan waktunya untuk memberikan layanan prima kepada seluruh pelanggan,” kata Merza.
Diberitakan sebelumnya, lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz sedianya digelar pada Mei-Juni 2024. Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arieh Setiadi.
Namun seiring berjalannya waktu, Ketua Umum SDPPI Cominfo Ismail mengatakan lelang frekuensi ini kemungkinan akan ditunda. Namun, pemerintah menyatakan akan mencobanya pada tahun ini.
“Menteri belum mengambil keputusan, kami akan coba tahun ini,” ujarnya. Saksikan video “Lelang Reguler Langit Nusantara” (agt/fay)