Jakarta –

Menteri Tenaga Kerja (Menacker) Yasirl membuka suaranya yang terkait dengan penyelesaian pekerjaan dengan 1126 karyawan yang dilakukan oleh Pt Yihong Novatex.

Yassierli mengatakan bahwa pada waktu itu dia tidak bisa lagi mengomentari berita tentang keadaan berlebihan Pt Yihong Novatex, baik jumlah karyawan maupun kelanjutan mereka. Ini karena fakta bahwa ia menerima dua pesan yang perlu dijelaskan.

“Sudah ada laporan, tetapi ada 2 versi, jadi ini harus diklarifikasi. Tunggu saja hasilnya,” katanya ketika dia bertemu dengan Presiden Indonesia dalam perekonomian, pada hari Selasa (4/4/4/2025) di jakarta para Mandir.

Yassierli mengatakan bahwa partainya masih menunggu hasil dari Cirebon Regency Labor Report. Dia mengatakan bahwa kantor Cirebon Regency Planchower berencana untuk memanggil manajemen perusahaan untuk penjelasan. Undangan akan diadakan minggu ini.

“Sekali lagi, kantor Cirebon Canpower menyebutnya. Saya menunggu kantor Cirebon Canpower,” katanya.

Untuk mendapatkan informasi tambahan, Pt Yihong Novatex diduga mendorong 1126 karyawan, termasuk string HRD. Kelebihan disetujui sebagai akibat dari serangan tenaga kerja.

Ini diungkapkan oleh salah satu karyawan yang mengambil bagian dalam kegiatan, Suryan. Namun demikian, ia menekankan bahwa tidak ada pemogokan, tetapi secara spontan memprotes perusahaan.

“Tidak ada pukulan. Kami melakukan tindakan spontan pada 1-3 Maret pada 1-3 Maret terhadap tiga rekan kami yang diberhentikan secara sepihak. Faktanya, pada saat itu tidak ada bahan produksi, dan kami terus membuat kehadiran,” Kilana (3/3/2025) menjelaskan.

Karyawan mencurigai bahwa redundansi ini hanyalah alasan mengapa perusahaan adalah untuk menghindari penunjukan karyawan tetap sesuai dengan aturan hukum tentang tenaga kerja. Mereka juga menuduh perusahaan menggunakan satu perusahaan dengan dalih kehilangan satu perusahaan sebagai alasan persiapan ribuan karyawan.

“Faktanya, pada kenyataannya, tidak ada pesanan yang dapat dibatalkan. Kami hanya meragukan trik perusahaan,” tambahnya.

Selain itu, karyawan juga menyoroti keberadaan pekerja asing sebagai produsen yang dianggap sebagai pelanggaran aturan kerja. “TKA harus bekerja sebagai ahli, dan bukan sebagai produsen. Ini melanggar aturan,” katanya.

(ACD/ACD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *