Jakarta –

Kepedulian orang terhadap penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) lebih jelas. 69,3% orang khawatir tentang privasi data dan serangan cyber karena teknologi AI, menurut tinjauan Insight Center, Katadata (2024).

Sinyal terkuat adalah bahwa pengembangan AI harus menjadi satu dengan aturan yang menjamin keamanan dan moralitas.

Sebagai pemain industri telekomunikasi, saya melihat AI sebagai tulang punggung transformasi digital.

Di Indosat Wrestu Hachison, kami menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan dan menciptakan lebih banyak pengalaman pelanggan pribadi. Namun, penggunaan ini tidak cukup tanpa dukungan dari ekosistem yang berkelanjutan.

Kami berinvestasi dalam infrastruktur komputasi tinggi, bekerja dengan NVDIA dan mendorong pengembangan bakat melalui program pelatihan seperti universitas dan mitra.

AI membuka peluang penambahan digital tidak hanya untuk efisiensi bisnis, tetapi juga untuk memperkuat layanan publik seperti dukungan untuk UMKM melalui cloud of independence dan untuk memperkuat layanan publik.

Kami menyambut inisiatif pemerintah dalam mengembangkan strategi intelijen nasional, tetapi percepatan peraturan, termasuk pembentukan undang -undang AI dan pembentukan Dewan AI, adalah penting, sehingga inovasi dapat terus tumbuh secara bertanggung jawab.

Kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi tetapi juga tentang kemerdekaan negara. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, industri dan pakar pendidikan, masa depan Indonesia dapat direalisasikan. Mari kita buat visi besar ini bersama.

*) Vikram Sinha, Presiden dan Kepala Eksekutif Indosat Hachison, “Video: Konversi foto ke gaya animasi AI, ada risiko yang Anda ketahui!” (AFR/AFR)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *