Jakarta –
Selain sebagai kawasan olah raga, Komplek Gelora Bung Karno (SUGBK) juga menjadi tempat nongkrong warga Jakarta. Salah satunya di rooftop Sentosa Senayan.
Terletak di depan Istora Senayan, Sentosa Senayan Terrace digunakan untuk bersantai sambil menikmati hari di kota Jakarta. Salah satu waktu favoritnya adalah saat matahari mulai terbenam. Pada waktu tersebut, kawasan ini menawarkan pemandangan gedung-gedung tinggi di sepanjang Jalan Sodirman pada sore hari.
Belum lagi, saat malam tiba, lampu-lampu kota dari gedung-gedung tinggi di sekitar Senayan menjadi favorit pengunjung untuk mengabadikan momen tersebut. Dikunjungi detikTravel Sejak pukul 17.00 WIB pada Rabu (18/9/2024), situs ini ramai dikunjungi pengunjung.
“Saya berkali-kali datang untuk menikmati pemandangan Jakarta. Suasana di sini sangat nyaman di malam hari dan angin kencang,” kata Ryan, salah satu pengunjung Detik Travel.
Untuk menuju rooftop Sentosa Senayan sangatlah mudah, begitu sampai di area layang Gedung Parkir Sugb, pengunjung tinggal menggunakan lift untuk naik ke lantai 4. .
Ada kursi di area ini. Jika ingin bersantai sambil minum kopi, terdapat juga kedai kopi bernama The Wolf Espresso di teras ini. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir jika ingin menyantap makanan atau minum kopi di rooftop.
Malam tiba saat lampu-lampu gedung mulai bersinar, dan pengunjung mulai mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto pemandangan kota kawasan ini. Pengunjung lainnya, Diana, mengungkapkan apresiasinya saat menikmati hari itu di rooftop Senayan Sentosa.
“Suasananya di sini kalau malam adem banget, soalnya baru pertama kali lihat di TikTok. Terus enak dan tempatnya luas dan ada coffee shop di sana,” ujarnya.
Dalam kejadian terpisah, Kepala Bidang Parkir Timur dan Dinas Kehutanan Komplek Gelanggang Olah Raga Bung Karno (PPKGBK) Pusat Kota, Reza Herianyah mengatakan, atap tersebut awalnya diperuntukkan sebagai taman di area parkir.
“Pembangunan gedung layang (parkir) ini berkaitan dengan renovasi utama infrastruktur ASEAN GAMES (2017), sehingga area atapnya berupa taman yang sudah ada sejak gedung itu didirikan,” ujarnya saat dihubungi Ditic Travel. , Kamis. (26/9).
Reza menambahkan, berkat pengaruh hutan kota GBK yang terletak tak jauh dari kawasan tersebut, kawasan atap bisa mengendur.
“Di luar itu ada kawasan hutan kota ya, itu ruang terbuka hijau di GBK. Peminat masyarakat tinggi sekali. Banyak hari (tutup) karena ada program pemeliharaan rutin. Jadi, kalau ditutup ., inilah saatnya berkumpul di teras, “Oleh karena itu, ruang hijau di GBK baik untuk penyembuhan dan relaksasi secara naluriah,” ujarnya.
Padahal, dengan lokasinya yang strategis, keunggulan ruang atap ini adalah indahnya pemandangan kota di malam hari. Apa yang membuat tempat ini begitu diminati oleh orang-orang yang ingin menikmati hari di tempat yang nyaman dan asri di Jakarta?
Pengunjung yang ingin menikmati gemerlap lampu kota di atap bisa tiba di sini pada pukul 22.00 WIB setelah jam buka restoran dan kedai kopi. Saksikan video “3 Jajanan Rekomendasi GBK Senayan” (fem/fem)