Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menegaskan, program Kartu Prakerja akan terus berlanjut pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dimulai pada Oktober 2024. Airlangga mengatakan, program ini masuk dalam Proyek APBN 2025.
Namun Airlangga enggan menjelaskan secara detail anggaran yang disiapkan untuk melanjutkan program ini pada tahun depan. Yang jelas memastikan program Prakerja tidak berhenti di tahun 2024.
“Iya (lanjutkan). Itu (Prakerja) sudah ada di RAPBN 2025,” tegas Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).
Berdasarkan catatan detikcom, sejak diluncurkannya program Prakerja pada tahun 2020 hingga akhir tahun 2023, pemerintah telah memberikan pelatihan kepada sekitar 17,5 juta penerima manfaat dari 147 juta pekerja di Indonesia.
Sepanjang tahun 2024, Prakerja menargetkan melatih 1.148.800 penerima manfaat. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 5 triliun, dan setiap penerima manfaat akan mendapat biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta per orang.
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan dan insentif. Program ini bertujuan untuk membantu para pencari kerja, pekerja yang terkena PHK, dan masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilannya.
Melalui Kartu Prakerja, peserta dapat mengikuti berbagai pelatihan keterampilan yang diberikan oleh mitra pelatihan, dan juga menerima insentif tunai. (benda/benda)