Jakarta –
Mastercard telah memberhentikan 3% tenaga kerjanya di seluruh dunia. Investasi ini akan mencakup sekitar 1.000 karyawan.
Hal tersebut diungkapkan juru bicara Mastercard, dikutip Reuters, Selasa (20/08/2024). Keputusan mundur tersebut diambil sebagai bagian dari reorganisasi agar perusahaan bisa lebih fokus pada bisnis intinya.
“Bergantung pada tenaga kerja perusahaan, pengurangan ini akan berdampak pada sekitar 1.000 orang,” tulis Reuters.
Berkantor pusat di New York, Amerika Serikat (AS), perusahaan ini diperkirakan memiliki 33.400 karyawan pada akhir tahun 2023. Sebagian besar karyawan yang terkena dampak akan diumumkan pada kuartal ketiga tahun 2024.
“Seiring dengan perubahan ini, kami berencana mengarahkan sumber daya ke area pertumbuhan,” kata juru bicara MasterCard.
Area pertumbuhan yang potensial mencakup perluasan ke pasar-pasar baru dan peningkatan jumlah sektor yang terlibat dalam bisnis siber dan anti-penipuan.
Pada Juli 2024, CFO Mastercard Sachin Mehra mengatakan perseroan akan membebankan biaya restrukturisasi satu kali sebesar USD 190 juta atau setara Rp 2,94 triliun (kurs Rp 15.500), untuk tiga bulan yang berakhir 30 September 2024.
Tonton juga video “Uang Buruk, Intel PHK 15.000 Karyawan”:
(membantu)