Batavia –

Organisasi pengusaha meminta penambahan jumlah pegawai pemerintah yang menggunakan kontrak (PPPK) pada tahun 2024. Menurut mereka, dengan bertambahnya jumlah PPPK, maka perlu adanya akomodasi terhadap guru paruh waktu.

Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI Teguh Sumarno pertama kali menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 2 juta pekerja lepas di Indonesia. Jumlah guru honorer mencapai sekitar 700.000 orang.

“Iya ekspektasi honorer se-Indonesia (angkanya) memang lebih dari 2 juta, dimana pembentukan BKN oleh Kemenpan RB hanya 1,7 juta, jadi gapnya jauh sekali,” kata Teguh. Komplek DPR RI, Senayan, Batavia Tengah, Rabu (21/08/2024).

Kemudian Teguh menjelaskan, pemerintah harus memahami bahwa kesejahteraan dan kenyamanan guru penting untuk menyelenggarakan pendidikan yang baik. Oleh karena itu, dia hadir hari ini untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah melalui DPR.

Ia kemudian menjelaskan, formasi PPPK sebanyak 1,7 juta orang tersebut belum cukup untuk menampung tenaga honorer, khususnya guru. Selain itu, dari undang-undang ASN No. 20/2023, honorarium diharapkan dibayarkan pada Desember 2024, sehingga karena jumlah kuota terbuka masih 1,7 juta, menurut dia, honor tidak bisa dibayarkan tanpa surat keterangan. untuk menambah jumlahnya

“Hal ini sepertinya tidak bisa dilakukan, makanya kita ingatkan kepada pemerintah agar diupayakan agar gaji, lembaga, gaji, lembaga, dan biaya yang ada mencukupi,” jelasnya.

Di sisi lain, Teguh mengatakan pihaknya masih mengutamakan pembinaan guru honorer karena PPPK mempertimbangkan besarnya gaji yang diterima guru honorer. Masih ada guru yang digaji Rp350 ribu bahkan Rp100 ribu. “Kemarin di Lampung Selatan 350 ribu rupiah, 300 ribu rupiah. Gurunya satu. Kasihan sekali,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal PB PGRI Mansyur Arsyad mengatakan, saat ini PPPK pihaknya belum menerima jumlah guru dari pemerintah. Namun berdasarkan survei yang diterima pihaknya dari Direktorat Utama Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada sekitar 500 ribu formasi PPPK yang dibuka untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Mulai tahun 2024 hingga 2025, pemerintah berjanji akan merekrut setidaknya 800 ribu guru PPPK. Oleh karena itu, ia berharap PPG juga didorong untuk menjadi angkatan kerja. Di sisi lain, dia mengatakan ada sekitar 700.000 guru paruh waktu yang kini kesulitan di PPPK karena terkendala industri, yakni tidak memiliki gelar sarjana (S1).

Karena itu, Mansyur mengaku sangat berharap persoalan pengangkatan guru honorer di PPPK bisa diselesaikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun belum ada kepastian mengenai peraturan pemerintah (PP) yang merupakan peraturan turunan dari UU 20/2023 terkait ASN.

“Regulasinya (di bidang pendidikan) belum dijelaskan. Mungkin dalam prosesnya, karena kawan-kawan, untuk pelaksanaannya diperlukan PP. Oleh karena itu, kita berharap amanat undang-undang tersebut tidak membuat rencana yang melebihi harapan kita.” lanjutnya.

Video: LBH Batavia Buka Bagian Pengaduan Terkait ‘Pembersihan’ Guru Terhormat

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *