Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan penting kepada pemerintahan selanjutnya yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Pesan ini tentang calon menteri masa depan.
Menurutnya, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan merupakan jabatan yang sangat penting. Karena itu, dia berpesan kepada presiden mendatang agar tidak salah memilih menteri. Masa jabatannya di kabinet Indonesia berakhir pada Oktober 2024.
Jadi terserah Pak Prabowo, Pak Jokowi jadi menterinya terserah, tapi Menkes dan Mendikbud tidak boleh salah pilih, ujarnya dalam diskusi panel di DPN Apindo, Jakarta Selatan. Rabu (5 Agustus 2024).
Indonesia mempunyai keinginan kuat untuk meninggalkan status negara berpendapatan menengah dan masuk dalam jajaran negara maju berpendapatan tinggi. Salah satu kriterianya adalah pendapatan per kapita sebesar US$13.000. Sementara pendapatan per kapita Indonesia hanya $4.600.
Untuk mencapai posisi tersebut, pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, menurutnya, sektor pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat.
Namun menurutnya, bidang kesehatan selangkah lebih maju dari pendidikan. Kesehatan tetap menjadi prioritas karena pendidikan tidak bisa maksimal tanpa kesehatan dalam kandungan.
“Kesehatan itu didahulukan dari pendidikan. Kenapa? Karena pendidikan dimulai pada usia 4-5 tahun. Kesehatan dimulai pada usia minus 9 bulan. Kalau tidak sehat, maka tertinggal. Kalau bodoh, jangan sampai terjatuh. Dapatkan 15 juta dolar sebulan,” katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, diingatkan kembali betapa pentingnya bagi Indonesia untuk memanfaatkan insentif demografi. Indonesia memiliki waktu enam tahun hingga tahun 2030 untuk bersiap menghadapi pertumbuhan demografi.
Salah satu persiapan yang wajib dilakukan adalah penguatan sektor kesehatan dan pendidikan. Jika Indonesia bisa membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka perekonomian bisa tumbuh berkali-kali lipat. Oleh karena itu, Budi Gunadi berharap Indonesia mampu mencapai jumlah negara maju lebih cepat dari target tahun 2045.