Jakarta –
Read More : Buntut Uya Kuya Viral Ditegur Warlok karena Buat Video di Lokasi Kebakaran LA
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta, mengatakan masih ada pejabat Pemda yang enggan melarang parkir liar di Kotapraja Tanah Abang. Katanya, banyak uang yang dibagikan.
Ketika ditanya bagaimana cara membenahi Tanah Abang, Ahok kini rawan kekacauan, salah satunya parkir liar.
Ahok mengaku mendorong para pedagang untuk masuk ke pasar saat dirinya menjabat. Ini adalah salah satu bentuk prinsip keadilan.
“Tanah Abang yang saya lakukan, dan ada beberapa pasar yang saya ajak masyarakat untuk mendekati prinsip keadilan ini. Bayangkan Anda menyewa toko, ada pedagang di toko lalu di jalan, ya pasti rugi. ,” ujarnya seperti dikutip dari Youtube Call Me BTP pada Jumat (17/04/2024).
Oleh karena itu, dibangun koridor yang menghubungkan Pasar Tanah Abang dengan lokasi tersebut. Ahok mengatakan, tujuannya untuk menjual usaha tersebut di pasar.
Ahok lantas angkat bicara soal parkir liar. Ia mengatakan partainya sudah beberapa kali diserang. Namun, kata dia, ada faktor pemerintah yang tidak menginginkan hal tersebut. Katanya, banyak uang yang dibagikan di tempat parkir liar itu.
Bukan tanpa alasan. Ia mengaku banyak bertemu dengan petugas parkir liar. Menurut Ahok, status ekonomi mereka rata-rata.
“Lalu bagaimana dengan tempat parkir seperti Waduk Melati? Saya sudah beberapa kali digusur. Ya, ada oknum di Pemda yang tidak mau. Saya kira banyak uang yang dibagikan di tempat parkir liar itu, Saya kasih tahu, saya pejabat. Mereka juga tidak bisa kaya, menurut saya. Penghuni taman yang menerima uang jaminan itu hanya miskin, rata-rata, pas-pasan,” ujarnya.
Ahok juga menyinggung soal penataan parkir di kawasan Sabang yang sudah menerapkan sistem cashless. Ahok mengatakan, para juru parkir ini akan mendapatkan penghasilan lebih baik karena mereka dibayar lebih baik.
“Waktu saya coba waktu itu di Sabang, dengan parkir digital, parkir cashless, tukang parkir kita semua dibayar mahal, kita dibayar lebih baik, penghasilannya besar banget, mungkin puluhan juta per hari. Mereka kini berperan dalam peran pendek,” jelasnya. (acd/lunas)