Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK atau BRI mendorong pengembangan melon berbasis hidroponik di desa Bansari di Temanngung Regency Village di Jawa Tengah. Desa Besari terletak di lereng Gunung Sindoro, dengan ketinggian 1.000-1.500 meter. Ini dikenal sebagai pusat produksi melon berkualitas tinggi dan berkualitas tinggi. Tidak seperti melon tradisional, melon kelas atas memiliki keuntungan dalam rasa, struktur dan aroma.
“Melon ditanam dalam sistem hidroponik dengan premi di rumah kaca. Berbeda dengan melon biasa, rasanya lebih manis dan harum. Kualitas ini berarti produk kami memiliki nilai penjualan yang lebih tinggi dan menjadi pengganti melon impor,” kata Bountda, kepala desa (Bountda)
Dengan mendukung ekosistem bisnis BRI, 24 rumah kaca dapat menghasilkan premium untuk melon dengan kualitas yang lebih tinggi. Setiap tiga bulan, setiap tiga bulan, penjualan bersih petani dapat mencapai hingga Rs 20 juta per rumah kaca.
Sekarang, produk-produk kelas atas dari Bansari Village sekarang juga dijual langsung ke ritel modern di kota-kota besar seperti Jagalta, Bandung dan Semarang. BRI memfasilitasi distribusi ini dengan menghubungkan ke jaringan perusahaan dan pasar yang lebih luas yang mengurangi rantai distribusi, sehingga membuat produk lebih efisien dan dengan nilai penjualan yang lebih tinggi.
Selain itu, pemasaran pemasaran telah diperluas melalui pemasaran digital untuk e-commerce. Anda juga dapat membeli premium melon langsung di rumah pengemasan di desa Bansari. Berkat serangkaian pencapaian ini, Bansari Village memenangkan Desa Briria 2023.
BIT Bri Capital Aid
Transformasi pertanian desa Bansari memang tidak dapat dipisahkan dari dukungan BRI melalui modal, yang memungkinkan petani untuk membangun infrastruktur rumah kaca dan beralih ke teknologi pertanian modern. Untuk mendukung manajemen transaksi bisnis yang lebih efisien, petani menggunakan Brimo dan QRIS BRI untuk mendukung efisiensi pembayaran dalam penjualan langsung dan saluran digital.
BRI juga memberikan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan untuk pengembangan pariwisata pertanian di desa Bansari, yang dimulai dengan pembangunan wilayah pusat MSME dan infrastruktur pendukung lainnya. Upaya ini diharapkan dapat menarik pengunjung, membuka peluang pasar yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Pada kesempatan lain, sutradara mikro Bri Supari percaya bahwa desa Bansari adalah contoh yang jelas dari transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi.
Dia menjelaskan: “Keberhasilan desa Bansari membuktikan bahwa potensi lokal dapat dikembangkan dengan baik dengan dukungan modal, teknologi, dan dukungan komersial. Dengan menggunakan teknologi seperti Brimo, QRI dan fokus lainnya pada peningkatan kualitas produk, desa -desa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi modern dan kompetitif.”
Bansari Village adalah contoh konkret tentang bagaimana teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan modal dapat mengubah potensi kapasitas ekonomi berkelanjutan desa.
Didukung oleh ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi dengan BRI, petani di desa ini tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang keuangan baru bagi masyarakat di sekitarnya.
Di masa depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Tonton video “129 Years of BRI mencapai inovasi dan layanan yang luar biasa di Indonesia” (PRF/EGA)