Jakarta –

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Mamman Abdurrahman berencana menghapus jaminan properti sebagai syarat pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah. Fase ini bertujuan untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah naik peringkat.

Maman memperkirakan akses permodalan formal menjadi salah satu tantangan yang dihadapi UMKM lokal. Ia berencana mengubah pola pikir perbankan terkait agunan aset.

“Tidak semua UKM punya jaminan. Jadi, kami ingin mencoba mendefinisikan kembali jaminan tersebut. Tidak harus jaminan kepemilikan, bisa jadi jaminan rekam jejaknya Rekornya, kami harus berusaha memberikan semangat kepada mereka. “Kami akan membantu dengan menawarkan rekor positif sebagai jaminan,” kata pelatih usai pertemuannya dengan Sertijap di Gedung Smisko, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

Selain itu, ia juga akan menggandeng agen lain untuk menambah anggaran di kantor yang dipimpinnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia yakin tak mau bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai seluruh rencananya nanti. Menurutnya, kerja sama dengan berbagai pihak juga dapat memberikan alternatif pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Bagaimana kita bisa membantu dengan bekerja sama dengan pihak swasta, perusahaan pemerintah kita, dan entitas kita dari luar negeri, karena pembiayaan ini tidak hanya bergantung pada sumber lokal tetapi juga dari luar negeri dalam konteks modal ventura, maka ada baiknya kita juga mengambil manfaat darinya. dia.” .

Sekadar informasi, Mamman resmi dilantik menjadi Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh Presiden Prabhu Subianto. Kemarin, Maimane juga menerima serah terima jabatan (Sretjab) dari mantan Menteri Taten Masduki.

Simak: Dalam video tersebut, Menteri Maimane menyampaikan Kementerian Mikro Kecil dan Menengah berkantor di gedung Smisco

(gambar/gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *