Jakarta –
Presiden Pengadilan Ekonomi (DE) Luhar Pandjaar hanya menyatakan bahwa setengah dari studi studi studi pendidikan pendidikan pendidikan adalah slivion untuk ditargetkan. Ini adalah salah satu tantangan yang memiliki keberhasilan program Jaminan Sosial (bandara) dalam lima tahun terakhir.
“Lima tahun yang lalu, saya menemukan cara yang sukses dari program jaminan sosial.
Luhtut diperkirakan bahwa ketidaksepakatan tujuan adalah buah dari banyak hal, seperti dua peserta, persyaratan yang tidak merata (NICO). Akibatnya, Luhut bertemu dengan BPS Great Amalida Adanvinginga Afyastiyasti untuk memperbaiki dan meningkatkan bantuan sosial.
Nakong ea seboka, luhut o ile a re mmuso o entse liphetoho tse kholo ka thingo ea Dijithale le ho netefatsa hore thingo e ‘ngoe le e’ ngoe ea sechaba ke ea nnete, le Tokelo eo le tOkelo le le le le le.
“Langkah pertama adalah membuat data publik dan nasional (DNTER), yang menggabungkan tiga poin besar: DTK, Reposesek dan P3Ke.
Luhtut menjelaskan bahwa pemerintah mengikat fakta yang berlaku untuk program Jaminan Sosial, sebagai persediaan makanan, listrik, dan LPG. Upaya ini adalah bagian dari ekosistem digital, GovTech yang dilihatnya pada 17 Agustus.
“Kami bekerja keras dan sistem permanen ini, Asuransi Messos membantu orang, tanpa syarat.
Juga periksa video: Pendeta pegawai negeri yang tidak aud authood tidak sama
(Rd / rd)