Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan ada 400 anak muda yang bekerja di belakang perusahaan Teknologi Pemerintah (GovTech) INA Digital. Luhut optimistis para calon hacker bisa dibendung.
Luhut mengatakan, anak-anak muda ini bekerja secara sukarela. Meski begitu, dia menegaskan tetap dibayar dengan adil.
“Jadi, kita punya 400 orang Indonesia yang bekerja di sana. Iya, mereka relawan, kita gajinya lumayan, menurutku efeknya akan sangat besar,” kata Luhut di Instagram @luhut.pandjaitan, Senin /2024).
Menurut Luhut, kemungkinan akan terjadi kerusuhan atau ada orang yang berniat meretas di kemudian hari. Namun, ia yakin bisa mengatasi kesulitan tersebut.
“Nanti pasti akan ada pemadaman atau orang akan mencoba meretas yang berbeda, tapi dengan pengalaman kami dengan Covid dan pengalaman kami dengan Simbara Coal, kami akan bisa melewatinya,” jelasnya.
Di sisi lain, Luhut mengakui tidak mudah mengkonsolidasikan permohonan dari 27.000 kementerian/lembaga. Tentu saja hal ini merupakan perkembangan baru bagi pemerintah Indonesia sehingga akan ada sisi negatifnya. Namun, ia optimistis seiring berjalannya waktu, Indonesia bisa meningkatkan pelayanan publik di portal yang satu ini.
Ia menambahkan, di Singapura saja, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengintegrasikan seluruh industri ke dalam satu portal. Apalagi Indonesia punya wilayah yang banyak, jadi tantangannya pasti lebih berat dibandingkan Singapura.
“Iya, jadi portal 27.000 aplikasi itu tidak mudah. Ya pasti masih ada kekurangan disana-sini, tapi kedepannya akan kita selesaikan. Jadi kita belum mengikutsertakan pihak swasta, jadi untuk lebih Setahun lebih kita akan berpartisipasi. “Secara bertahap, kita akan melihat negara maju lainnya seperti Singapura,” kata Luhut (hns/hns).