Jakarta –
Read More : Terakhir Spurs Menang di Kandang Arsenal, Arteta Masih Main di Everton
Penjualan lotere di Tiongkok bagus di tengah lesunya perekonomian. Dilaporkan bahwa tiket lotere tidak tersedia di banyak toko dan menghadapi kekurangan.
Dalam keterangan SCMP, Rabu (26/6/2024), pemuda berusia 24 tahun, Michel Zhang mengaku kesulitan membeli tiket lotre belakangan ini. Harga lotere dijual di banyak toko yang dia kunjungi di Guangzhou.
Pada pertengahan Juni, Zhang mengunjungi tiga toko tetapi kembali dengan tangan kosong. Sejak April lalu, situasi serupa terjadi di banyak provinsi lain seperti Beijing, Jiangsu dan Zhejiang.
“Saat saya ingin membelinya baru-baru ini, sebagian besar toko sudah tidak tersedia lagi,” jelasnya.
Penjualan lotere meningkat ketika perekonomian melambat, menurut Su Guojing, pendiri China Lottery Industry Hall. Katanya: “Ketika perekonomian melambat, lotere (penjualan) akan meningkat.”
Pada kuartal pertama, Kementerian Keuangan Tiongkok melaporkan bahwa penjualan semua jenis lotere nasional melebihi US$20,6 miliar, atau lebih dari 19,7 persen tahun-ke-tahun. Ketika dihubungi mengenai tiket lotere yang tidak biasa tersebut, pemerintah Tiongkok tidak menanggapi. “Mungkin ada orang yang berkontribusi karena alasan ekonomi untuk mengurangi stres,” kata Zhao Shijun, profesor keuangan di Universitas Renmin di Beijing.
Tiongkok saat ini sedang berjuang dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Bamboo Curtin City menghadapi tantangan seperti daya beli konsumen, sumber daya yang terbatas dan tingginya pengangguran kaum muda.
Di sisi lain, lotere menjadi lebih populer dan semakin banyak muncul di jejaring sosial. Banyak anak muda di Tiongkok telah menonton lotere dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak orang mengiklankan lotere di Internet. (ily/rd)