Jakarta –
Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bertepatan dengan cuaca yang tidak menentu. Terkait hal tersebut, Lion Group telah menyiapkan strategi untuk kemudahan pengoperasian penerbangan.
Strategi utama mereka tahun ini adalah meningkatkan rotasi pesawat dan siaga operasional untuk menghadapi kondisi cuaca buruk.
Mereka menyatakan telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi peningkatan penumpang dan mobilitas kerja.
Berdasarkan keterangan resmi Lion Group kepada detikTravel, Rabu (18/12/2024), berikut langkah strategis yang dilakukannya: 1. Mengatur jadwal rotasi pesawat agar efisien
Lion Group mengoperasikan pesawat seperti Boeing 737-900ER, Boeing 737-800NG, Airbus A320, Airbus 330 dan ATR 72-600. Selama liburan kali ini, mereka memiliki rotasi penerbangan terjadwal berdasarkan rute populer seperti Jakarta-Bali, Surabaya-Bali, Makassar-Sorong, Jakarta-Medan Kulanamu, Jakarta-Balakappan.
Lion Group berjanji akan berkoordinasi dengan awak darat dan udara untuk mengurangi waktu penyelesaian pesawat.2. Ruang pesawat tambahan di bandara-bandara besar
Pesawat siaga akan ditempatkan di bandara-bandara besar seperti Sukarno Hatta (CGK), Ngurah Rai (DPS), Juanda (SUB) dan Sultan Hassanaluddin (UPG). Kapal cadangan akan disiapkan untuk menggantikan kapal jika terjadi kegagalan.3. Peningkatan kesiapan teknis
Inspeksi menyeluruh (inspeksi pra-penerbangan) terhadap seluruh taman akan dilakukan. Selain itu, dukungan tim teknis Batam Aero Technic (BAT) sudah disiapkan.
Untuk mengantisipasi cuaca yang tidak dapat diprediksi, Lion Group menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca di seluruh rute penerbangan secara real time.
Strategi selanjutnya juga mencakup penyesuaian jadwal yang dinamis, serta latihan kreatif dan persiapan.
“Jika cuaca buruk mempengaruhi jadwal, Lion Group akan melakukan reschedule penerbangan dengan mengutamakan keselamatan,” jelas Danang Mandala Prahanthura, Strategic Lion Group Corporate Communications.
“Seluruh kru udara dan darat telah melalui simulasi kondisi operasi akibat cuaca buruk, termasuk prosedur rerouting dan reschedule,” tambahnya.
Selain itu, mereka juga mengaku sedang bekerja sama dengan otoritas bandara untuk menambah ruang tunggu di bandara utama.
“Cuaca buruk yang berubah sewaktu-waktu merupakan tantangan nyata yang kita hadapi setiap tahunnya. Namun berkat perencanaan yang matang, kerja sama dengan pihak terkait, dan kecanggihan teknologi, Lion Group optimistis mampu melayani seluruh pelanggan dengan lebih baik,” pungkas Danang. Saksikan video: Pengunjung Ragnan di Puncak Pertumbuhan Tahun Baru (wkn/wkn)