Jakarta-
Lion Air merupakan maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara. Hingga September 2024, maskapai ini melayani 3,1 juta penumpang di ASEAN.
Dalam catatan ini, Lion Air menguasai 9% kapasitas penerbangan di ASEAN dan merupakan maskapai penerbangan terbesar di kawasan dengan 3,16 juta kursi menurut data OAG.
“Dalam hal ceruk pasar, Lion Air dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk terus membuka pintunya di pasar nasional dan regional. Lion Air memiliki peluang untuk menarik lebih banyak penumpang dan memperluas rutenya, sehingga mengisi peluang pasar di pasar Asia Tenggara.” Komunikasi Strategis Lion Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan dalam keterangannya, Rabu (10/9/2024).
Di posisi kedua ada AirAsia dengan 2,5 juta kursi. AirAsia berada di peringkat kedua dengan pangsa kapasitas regional sebesar 7%. Namun kapasitas AirAsia masih lebih rendah 20% dibandingkan September 2019.
Di peringkat ketiga ada Vietnam Airlines dengan total 1,9 juta kursi hingga September 2024. Maskapai ini mengalami pengurangan kapasitas sebanyak 461.300 kursi atau pengurangan sebesar 20% pada bulan ini.
Di peringkat keempat dan kelima ada Vietjet dan Cepu Pacific Air. Begitu pula dengan jumlah kursi penumpang sebanyak 1,89 juta dan 1,81 juta.
Meski meningkat dibandingkan September 2023, jumlah tempat di Thailand dan Malaysia masih lebih rendah 21% dan 14% dibandingkan September 2019.
Indonesia sendiri masih menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara dengan 11,6 juta kursi, mewakili 31% total pasar maskapai penerbangan di ASEAN. Secara keseluruhan, kapasitas penumpang mengalami penurunan sebesar 6% dibandingkan Agustus 2024. Bandara juga kurang sibuk.
Selain sibuk mengangkut penumpang, operasional kargo Lion Air pun tak kalah padatnya. Maskapai ini terus berupaya meningkatkan efisiensi pengiriman kargo udara dengan menerapkan berbagai strategi untuk mempercepat pergerakan dan distribusi kargo.
Lions juga menempatkan prioritas tinggi pada perlindungan kargo. Pengangkut dan petugas darat menjalani pelatihan intensif untuk memastikan mereka memenuhi standar keselamatan yang tinggi.
Untuk menjamin keselamatan pengiriman, Lion Group menerapkan peraturan keselamatan penerbangan internasional. Berikut penjelasannya:
1. Ikuti peraturan barang berbahaya
Pastikan untuk memeriksa dan mengikuti peraturan mengenai pengangkutan barang berbahaya (dangerous good). Produk seperti bahan kimia, baterai atau bahan berbahaya lainnya harus dikemas dan diberi label sesuai standar internasional (ICAO/IATA).
2. Pengemasan yang baik dan efisien
Gunakan teknik pengemasan yang tepat untuk melindungi barang selama transit. Barang harus dikemas dengan baik dan hati-hati untuk menghindari kerusakan yang dapat membahayakan penerbangan Anda.
3. Dokumentasi yang lengkap dan akurat
Sertakan dokumen pengiriman yang lengkap dan akurat, termasuk deklarasi barang berbahaya (jika ada), indeks dan dokumen lain yang sesuai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem transportasi mematuhi peraturan.
4. Deklarasi aset riil
Selalu memberikan informasi yang akurat tentang jenis kiriman, termasuk dimensi, berat dan isinya. Pernyataan yang salah atau menyesatkan dapat membahayakan keselamatan maskapai penerbangan.
5. Ikuti prosedur perlindungan beban
Mematuhi prosedur pemeriksaan keamanan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan atau otoritas terkait, seperti pemeriksaan atau pemeriksaan fisik sebelum pengiriman. Tonton video ini “Standar keselamatan penerbangan Lion katanya tinggi sekali, ini kuncinya” (wsw/wsw)