Batavia –
Pemanfaatan teknologi menjadi hal lain yang tak luput dari perhatian Leo Air Group dalam pengoperasian pesawatnya. Leo Air Group telah memberikan perusahaannya di tengah persaingan yang ketat dan tuntutan keamanan yang tinggi untuk meningkatkan jumlah penumpang dan rute.
Direktur Teknik Batik Air Indonesia, Setyo Jarnoko mengatakan Lion Air Company sebagai salah satu pemimpin industri penerbangan di Asia Tenggara terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja efisiensi dan keselamatannya. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi berikut ini.
1. Kesehatan Langit Besok (SHM)
Untuk memastikan pesawat tetap dalam kondisi optimal, Leo Air Group menggunakan sistem pemantauan pesawat modern melalui program Skywise Health Tomorrow (SHM). Sistem ini mampu memantau kinerja pesawat besar secara real time, memberikan peringatan dini terhadap potensi masalah, dan menentukan tindakan perbaikan yang tepat.
Lion Air Group saat ini menggunakan software Skywise Health Monitoring (SHM) untuk memantau kesehatan seluruh pesawat Airbus A320 dan A330 yang digunakan Lion Air Group secara real time.
Jika pilot mengalami gangguan teknis saat pesawat berada di udara, maka pesawat akan segera mengirimkan data kesalahan melalui sistem Skywise Health Monitoring (SHM) kepada personel pemeliharaan di darat untuk diinformasikan, kata Setyo dalam keterangannya. , Rabu (12/6/2024).
Ia menambahkan, kesalahan tersebut telah teratasi sehingga lintasan dapat dipersiapkan untuk diperbaiki dengan melaporkan kepada komandan penerbangan. Kemudian kesalahan staf di stasiun akan dirujuk ke makanan. Hal ini cenderung memastikan bahwa peralatan dapat segera diperbaiki, meminimalkan penundaan dan dampak operasional lainnya.
2. E-MRO
Teknologi lain yang digunakan adalah E-MRO, sebuah perangkat lunak modern yang dapat melakukan dan mengelola pemeliharaan ratusan Air Lions. E-MRO adalah program pemeliharaan dan manajemen armada terintegrasi, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara program pemeliharaan.
Saat ini E-MRO digunakan oleh Batam Aero Technic sebagai penyedia layanan Air Lion Group. Teknologi ini juga digunakan oleh seluruh operator pesawat di Lion Group, khususnya pada divisi maintenance dan engineering.
E-MRO dapat mengelola hampir seluruh aspek pemeliharaan, termasuk Manajemen Teknis, Manajemen Material, Manajemen Pemeliharaan, Manajemen Keuangan dan Manajemen Mutu.
3. Perekam Akses Cepat Nirkabel (WQAR)
Sistem keamanan penerbangan saat ini tidak lepas dari analisa. Hasilnya, Leo Air Group menggunakan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data penerbangan dengan cepat dan efisien.
Hampir seluruh pesawat berbadan sempit dan berbadan lebar yang dioperasikan Lion Air Group saat ini menggunakan Wireless Access Recorders (WQAR) untuk mendukung program pemantauan Data Penerbangan.
Komponen Wireless Quick Access Recorder (WQAR) dipasang di dalam pesawat dan berfungsi mengirimkan data yang disimpan parameter penerbangan secara nirkabel ke stasiun bumi saat pesawat berada di darat menggunakan jaringan seluler 3G/4G.
Data parameter pesawat awalnya dikumpulkan dan disimpan oleh Unit Akuisisi Data di pesawat. Dengan menggunakan WQAR, proses pengunduhan data parameter pesawat dapat dilakukan dengan cepat dan dapat langsung diterima dari ground station, meskipun pesawat yang beroperasi di mana pun tidak harus mengunduh prosesnya secara manual.
“Hal ini penting dalam penerapan Flight Data Monitoring System, dimana data parameter tersebut digunakan untuk analisa proses operasional penerbangan, Safety Management dan Flight Maintenance,” ujarnya.
Setyo menilai pemanfaatan berbagai teknologi dalam pengoperasian pesawat di perusahaan Lion Air Group telah membawa banyak manfaat bagi perusahaan, mulai dari peningkatan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan.
“Leo Air Group tidak hanya memperkuat diri sebagai pemimpin pasar, namun juga memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dunia penerbangan secara keseluruhan,” tutupnya. Lihat “Lihat simulator penerbangan Lion Air Rp 400 miliar” (prf/ega)