Suaramerdeka.com – Djoko Setijowarno, Pakar Transportasi Universitas Soegijapranata Diperkirakan kejadian pada Hari Raya Idul Fitri 2024 mencerminkan situasi lalu lintas sebenarnya di Indonesia. baik yang sudah tercapai maupun yang belum terlaksana
Menurutnya, angkutan umum merupakan tanda hitam. (perjalanan ilegal) Sopir bus yang mengantuk. Mediasi penjualan tiket di terminal penyeberangan merupakan salah satu contoh kegiatan pengelolaan transportasi sehari-hari.
Ia mencontohkan, perbaikan pelabuhan penyeberangan Merak harus segera dilakukan.
Baca selengkapnya: Departemen Agama Tis Gratis memungkinkan ribuan warga kembali bekerja setelah kembali ke rumah
“Antrean kendaraan penyebab kemacetan di Pelabuhan Merak membentang sepanjang 6 kilometer di jalan tol menuju Merak. Ini yang harus diantisipasi ke depan,” ujarnya pada Sabtu, 20 April 2024.
Selain itu, calo tiket harus dihilangkan di seluruh terminal.
“Parkir terkendali disediakan untuk kendaraan sebelum memasuki terminal penyeberangan Merak. Lokasi tersebut dijadikan buffer zone bagi banyak kendaraan yang melintas menuju terminal penyeberangan Merak,” jelasnya.
Baca Juga: Berikut beberapa tempat wisata terpopuler saat silaturahmi Idul Fitri 2024. Nilai ekonominya diperkirakan mencapai ratusan triliun.
“Kendaraan sedang diperiksa di lokasi ini. Baik tiket maupun waktu pemberangkatannya. Kami berharap bisa mengendalikan arus kendaraan yang menuju pelabuhan penyeberangan Merak,” ujarnya.
Dikatakannya, acara silaturahmi ini gratis dengan menggunakan bus. Perlu diperluas dari Jabodetabek ke seluruh kabupaten besar di Provinsi Lampung.
Hal ini sebagai upaya menekan jumlah pengendara sepeda motor di Lampung yang masih banyak anak-anak, penumpang, dan muatan melebihi daya angkut.
“Penerapan layanan mudik gratis masih perlu ditingkatkan. Dengan disediakannya angkutan malam dan pulang gratis, maka risiko kemacetan dapat dikurangi,” imbuhnya.
“Faktor keamanannya juga terjamin. Sebelum pemberangkatan, kondisi kendaraan termasuk pengemudinya diperiksa. Kalau angkutan umum tidak mudik, bayangkan berapa orang dalam satu bus,” jelasnya.
Đoko mencatat bahwa terlepas dari semua kelebihannya Namun program ini masih memiliki masalah manajemen.