Jakarta –
Upaya Indonesia untuk mencapai impian menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia semakin membuahkan hasil. Hal ini tercermin pada peringkat daya saing Indonesia yang naik tujuh peringkat pada tahun 2024, yang merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Berdasarkan World Competitiveness Rankings (WCR) Institute for Management Development (IMD) tahun 2024, Indonesia berada pada peringkat ke-27 dari 67 negara, dan pada tahun 2023, Indonesia berada pada peringkat ke-34. Di kawasan Asia Tenggara sendiri, daya saing Indonesia menduduki peringkat pertama. Peringkat ke-3 setelah Singapura dan Thailand.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, “Ini merupakan wujud nyata upaya pemerintah dalam mendorong dunia usaha dan menciptakan lingkungan investasi yang baik bagi investor melalui penerapan Undang-Undang Cipta Kerja.” /2024).
Peningkatan efisiensi dunia usaha (dari peringkat 20 menjadi peringkat 14), efisiensi pemerintah (dari peringkat 31 menjadi peringkat 23), dan kinerja ekonomi (dari peringkat 29 menjadi peringkat 23) mendukung peningkatan peringkat daya saing. Namun, Indonesia harus tetap fokus pada elemen infrastruktur yang memerlukan perbaikan lebih lanjut.
Jika dicermati, faktor-faktor yang berhasil meningkatkan efisiensi bisnis meliputi ketersediaan tenaga kerja (#2), manajemen perusahaan (#10), dan perilaku masyarakat (#12).
Faktor efisiensi pemerintah kemudian naik delapan tingkat, yang salah satunya dicapai berkat upaya pemerintah dalam memberlakukan UU Bisnis, dan peringkatnya naik dari peringkat 49 pada tahun 2023 menjadi peringkat 42 pada tahun 2024. ekonomi. Kinerja tersebut terutama didorong oleh perekonomian domestik yang kuat (peringkat 10) dan tingkat harga yang terjaga (peringkat 12).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 sebesar 5,11% (YoY), meningkat signifikan dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (YoY).
Peningkatan peringkat daya saing suatu negara akan mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap daya tarik negara tersebut di mata investor. Peringkat daya saing yang tinggi akan meningkatkan reputasi dan citra positif suatu negara di mata investor global, yang seringkali mempertimbangkan peringkat tersebut dalam keputusan investasinya.
Selain itu, peringkat daya saing yang lebih tinggi tentunya akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas perekonomian dan potensi pertumbuhan suatu negara.
Dengan demikian, pada akhir triwulan I tahun 2024, realisasi investasi di Indonesia menunjukkan tren positif, meningkat sebesar Rp401,5 triliun atau sekitar 22,1% (YoY), dan nilai PMA mencapai Rp204,4 triliun. tumbuh Sekitar 15,5% (YoY).
Pemerintah Indonesia akan terus berupaya menciptakan lingkungan investasi yang lebih baik. Untuk meningkatkan kemudahan berusaha, pemerintah telah menyempurnakan regulasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya, Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
PP Nomor 5 Tahun 2021 saat ini sedang melakukan revisi dan penyempurnaan proses bisnis mengenai persyaratan dasar, tata cara, dan prosedur (NSPK: Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) perizinan berusaha berbasis risiko. Pengawasan pelaksanaan izin usaha berbasis risiko diperkirakan selesai pada Juli 2024 atau sebelum masa jabatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah terus menggalakkan peningkatan pelayanan, termasuk penyempurnaan sistem OSS (Single Online Submission).
Secara keseluruhan, peningkatan peringkat daya saing Indonesia akan berdampak signifikan dalam menarik lebih banyak investor asing. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan aliran masuk modal tetapi juga mempercepat pembangunan dan pemulihan perekonomian negara setelah pandemi COVID-19.
Peningkatan daya saing berarti lingkungan bisnis yang lebih baik, stabilitas ekonomi yang lebih baik, dan prospek pertumbuhan yang lebih positif. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor asing.
Saksikan video “Kreasi Lumut Hutan untuk Seni Hias yang Nilai Jual Kembali Tinggi” (ega/ega)