Jakarta —

Read More : 6 Bahan Rumahan yang Bantu Hilangkan Bekas Tinta usai Nyoblos Pilkada

Vape atau rokok elektrik seringkali dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa pengguna vape lebih mungkin mengalami gagal jantung dibandingkan mereka yang tidak pernah menggunakan.

Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah, baik karena tidak dapat memompa cukup darah atau karena terlalu lemah untuk memompa secara efektif.

Dalam studi terbaru, peneliti menyelidiki kemungkinan hubungan antara vaping dan gagal jantung dengan memeriksa 175.667 partisipan. Tim tersebut menggunakan data dari survei dan catatan kesehatan elektronik di All of Us, sebuah survei besar terhadap orang dewasa AS yang dilakukan oleh National Institutes of Health.

“Semakin banyak penelitian yang menghubungkan rokok elektrik dengan efek berbahaya dan menemukan bahwa rokok elektrik mungkin tidak seaman yang diperkirakan sebelumnya. Perbedaan yang kita lihat sangat besar. Yang terbaik adalah mempertimbangkan konsekuensinya terhadap kesehatan Anda, terutama jika hal tersebut terkait. untuk kesehatan jantung.” kata kepala penelitian, Dr. Jakubu Bene-Alhassan, dikutip dari Medical Daily, Sabtu (20/4/2024).

Rata-rata pesertanya berusia 52 tahun. Dari seluruh peserta, 3.242 peserta menderita gagal jantung setelah masa tindak lanjut rata-rata 45 bulan.

Analisis menunjukkan bahwa pengguna rokok elektrik memiliki risiko gagal jantung 19% lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak pernah menggunakannya. Hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan beberapa faktor demografi dan sosial ekonomi, faktor risiko penyakit jantung lainnya, serta penggunaan alkohol dan tembakau di masa lalu dan saat ini. Simak video “PDPI Desak Pemerintah Segera Rancang Aturan Rokok Elektrik” (avk/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *