Lumajang –
Ada juga ancaman, misalnya pajak ilegal, terhadap ekspor. Bukan di perairan Tumpak Sewu, melainkan di Ranu Regulo. Wisatawan kembali menjadi korban.
Keluhan wisatawan mengenai biaya selain tiket masuk kembali terjadi di Lomajang. Kali ini terjadi di Wisata Ranu Regulo, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang.
Pengunjung mengeluhkan biaya yang dibebankan di luar kartu yang dianggap berat. Reviewer ini mengeluhkan biaya layanan yang mencapai Rp 20 ribu per orang.
Keluhan tersebut diungkapkan dalam postingan TikTok tentang pengalaman kamp di Ranu Regulo yang dilakukan akun @desyradn.
“Sebelum ke Reno Regulo, kalian harus tahu!! Berdasarkan pengalamanku, kamp Reno Regulo itu membosankan, tempatnya enak banget, tapi karena aku tahu tempat VIP saat istirahat, jadi membuatku bersemangat. Danaunya bagus kalau masih pagi, kalau siang lagi enak” Kayak danau pada umumnya. Dan di sini sebaiknya bawa sleeping bag daripada menyewa ke kawan-kawan,” demikian keterangan pemilik akun TikTok yang dilihat, Jumat (20/12/2024).
Dalam kontennya, pemilik akun TikTok @desyradn mengungkapkan dirinya harus membayar biaya ke kamar mandi yakni Rp 20.000 per orang. Padahal biaya perkemahan selama dua hari, Minggu (20/12/2024) dibayar Rp 60.000 per orang.
“Harga tiket weekend 60 ribu, saya kira hanya bayar, tapi ternyata… bayar lagi!? 20 ribu untuk tiap orang ke KM (kamar mandi) tapi di KM antrean banyak. + Padahal kalau musim hujan, airnya keluar sedikit.”
Tak hanya itu, keluhan utama para wisatawan adalah biaya untuk tempat yang disebut sebagai tempat perkemahan VIP yang menelan biaya Ire 175.000 per tenda. Wisatawan ini mengeluhkan polisi tidak menginformasikan terlebih dahulu mengenai keberadaan tempat VIP tersebut.
“Ada kompleks VIP tapi di awal tidak diumumkan + lagi dibayar 175rb/tenda. Awalnya aku tanya ke bapak ‘ini campnya di sisi mana pak’ dan bapak bilang ‘cari tempat yang bagus saja’, jadi kita cari tempat duduk yang sepi” dong, padahal kita gak dikabarin kalau itu kursi VIP yang harus bayar lagi,” kata @desyadn.
Yang membuat pemilik akun semakin kesal adalah ia tiba-tiba diminta memindahkan tenda atau membayar biaya tambahan VIP saat waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Padahal, ia dan kawan-kawannya baru tiba di tempatnya sekitar pukul 18.30 WIB dan mendirikan kemah.
“Juga, kami baru mendirikan kemah pada jam 19.00. Kalau tempatnya VIP dan kami bayar lagi, ayah kami pasti akan memberi tahu kami saat kami mendirikan kemah. Tidak lucu, kami tidur lagi jam 9 malam. pagi hari.” datang dan mereka akan menyuruh kami pindah atau membayar 175.000, “katanya. Kepala Kementerian Pariwisata Lomajang buka suara
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati menyatakan, Wisata Ranu Regulo dikelola sepenuhnya oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS).
Disebutkannya, BBTNBTS menetapkan tarif Ranu Regulo untuk wisatawan domestik selama seminggu sebesar Rp24.000 per orang per hari untuk kunjungan, dan Rp29.000 per orang per hari untuk berkemah.
Sedangkan pada hari libur, tiket masuknya bervariasi mulai dari Rp34.000 per hari untuk berkunjung dan Rp39.000 per orang untuk berkemah.
Yuli pun menanggapi keluhan wisatawan di TikTok. Menurutnya, pengeluaran selain tiket tidak dibenarkan.
Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Lomjang mengajukan keluhan pariwisata ke TNBTS terkait pelayanan dan atraksi di area VIP yang menarik pengunjung.
“Saya sudah kirimkan kasus pengaduan wisatawan ke TNBTS karena pengelolaan Ranu Regulo semuanya TNBTS, tidak boleh ada pungutan apa pun lagi,” kata Yuli.
——-
Artikel ini muncul di detikJatim. Saksikan video “Video pencegahan ekspor, Kemenpar akan kembangkan komunitas melalui Pokdarvis” (wsw/wsw)