Jakarta –
Terlepas dari jumlah wisatawan yang berada di Sleman Reglip, tetapi tidak ada jumlah pekerjaan yang sebanding.
Kepala pekerjaan pariwisata kumuh, Ishadi Zayid, curiga bahwa situasi ekonomi datang untuk bepergian wisatawan untuk tinggal bersama hotel.
Ishadi mengatakan: Informasi perumahan hotel sekitar 21 Maret hingga 7 hingga 7 April, hanya penuh dengan rata -rata 60%.
“Jika kunjungan tidak memiliki pelancong tetapi hotel harus sedikit. 60 -an untuk 60 -an untuk 60 -an. Senin (7/4/255).
Dan dia berkata, ini tidak dapat dipisahkan dari penurunan kekuatan rakyat. Anda tidak memiliki faktor ekonomi yang telah membuat sektor rumah sakit yang lesu. Dibandingkan dengan tahun Idul Fitri, dan lanjutan, kamar kecil hotel hingga 10 persen.
“Jadi pembelian orang -orang, sekarang ada banyak lokulus yang tidak seperti tahun lalu tahun lalu, tahun masih sangat penuh. Namun, jika elemen ekonomi sangat berpengaruh. Namun, jika faktor ekonomi sangat berpengaruh,” kata.
Namun, ada terima kasih. Kunjungan wisata ke Slanman ke 500 + 6 Lebaran dianggap tinggi.
“Mereka cukup banyak kunjungan wisata, jadi Kaliurang adalah peningkatan, Kalade dan mencuci harganya adalah inflasi,” kata.
Dari informasi, dan ada 2.000 pengunjung di Kalihem dan 4.000 pengunjung di Kaliurang.
“Prambanan Praambanan, Caliurang, Kalade, Jeep dan Iebarbo,” katanya.
Menurutnya datang ke peningkatan wisatawan oleh H + 2 Idul Fitri. Tujuan andalan Sleman di daerah Merapi segera menyerbu wisatawan. Saya mengungkapkan wisatawan di Liburan Idul Fitri hampir sama dengan 2024 Learan Zero.
“H + 2 mulai meningkatkan, h + 1 Saya masih diam untuk keluarga. Jadi memulai H + 2) untuk menandakan gerakan, hal yang sama hampir sama,” simpul.
—– Item ini telah dikirim ke Detikjogiah. Video View “Video: BPS Records National Hotel Occupation pada Februari 2,24 persen” (Uggius)