Jakarta –
Samira Shahab, sepupu Najwa Shahab, berhasil mendirikan perusahaan start-up bernama Tinkerlist. Di bawah ini adalah kunci kesuksesan yang ia temukan.
Pada sesi “Inspirational Leadership in Startups” NextDev, Samira Shahab, Pendiri, CEO dan Mitra Tinkerlust dan Stellar Women, berbagi kisah inspiratif dan wawasannya tentang pemberdayaan kepemimpinan dalam ekosistem startup
Meski dikenal sebagai pengusaha sukses dalam bisnisnya, ia mengaku masih menghadapi berbagai tantangan. Menurut Samira, para wirausaha seringkali menghadapi tantangan yang disebabkan oleh diri mereka sendiri dan faktor eksternal lingkungan.
Pada acara NextDev Telkomsel di Jakarta, Selasa (14/05/2024), ia menjelaskan bagaimana kepemimpinan yang inspiratif dapat menggerakkan tim, menciptakan inovasi, dan menciptakan perubahan positif yang bertahan lama.
Perjalanan kepemimpinan Samira dimulai pada tahun 2014 dengan pendirian usaha sosial lokal, namun usaha tersebut ditutup setelah 12 bulan karena tidak mencapai tujuannya. Bukannya menyerah, Samira justru belajar dari kegagalan tersebut.
“Anda belajar lebih banyak dari kegagalan Anda daripada kesuksesan Anda. Sebagai seorang wirausaha, Anda gagal setiap hari. Setiap kali ada kegagalan, ada kemajuan,” ujarnya.
Pengalaman ini mengajarkan kepadanya pentingnya ketekunan dan kegigihan dalam kepemimpinan. Selain itu, ia menekankan pentingnya memiliki passion dan tujuan dalam menjalankan perusahaan. Menurutnya, semangat tersebut akan terus memotivasi pemimpin untuk terus maju di masa-masa sulit.
Jika Anda seorang pendiri atau pemilik bisnis, Anda akan mengalami penolakan dan kegagalan. Jika Anda bukan pemilik bisnis, Anda tidak akan mengalami penolakan atau kegagalan. kegagalan.” Ya, itu berarti Anda tidak mengambil sebagai wirausaha, kami mengambil banyak risiko berbeda, itulah sebabnya kami harus selalu berusaha untuk kembali.
Menurut Samira, salah satu kunci sukses kepemimpinan adalah pola pikir berkembang. “Harus selalu beradaptasi, harus selalu tanggap. Bagaimana cara meningkatkannya untuk perjalanan selanjutnya,” ujarnya.
Dalam perjalanan kepemimpinannya, Samira menekankan pentingnya menantang status quo, berbagi visi dengan tim, dan memotivasi orang lain untuk bertindak.
“Mempengaruhi tim untuk berbagi visi yang sama. Anda harus berbagi visi, berbagi nilai-nilai, berbagi semangat,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, Samira menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar gelar atau jabatan, melainkan menghubungkan dan mempengaruhi orang lain. Dengan kesabaran, pengertian dan motivasi, seseorang dapat menjadi pemimpin yang menginspirasi dan membawa perubahan positif.
*Artikel ini ditulis oleh Fadela Khairina Ficheri yang mengikuti Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di Techcom. Tonton video “Startup Dubai Sukses Bikin Peralatan Makan” (fay/fay)