Jakarta –
Kunci dekripsi yang dibagikan oleh kelompok peretas Brain Cipher untuk membuka kunci data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 masih dibuka kuncinya.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan CEO Aptics Samuel Abriani Pangerapan saat mengumumkan pengunduran dirinya, ia menerima kunci pada Kamis (7 Juli) dan mencoba membuka kunci dekripsi data PDNS 2 namun gagal. Pemerintah saat ini masih berupaya membuka data di PDNS 2.
Situasi ini nampaknya tidak jauh berbeda saat ini. Pakar keamanan siber Pratama Persadha memposting hal tersebut berdasarkan informasi yang diterimanya.
“Belum (bisa buka data di PDNS 2). Kuncinya belum bisa dipakai untuk buka. Katanya masih pending,” kata Pratama, Senin (8/7/2024).
Pratama menjelaskan, sejauh ini pengunduhan kunci berhasil, bukan data yang tersandera di PDNS 2.
“Iya, saya mendapat link download untuk dekripsi. Tapi sampai sekarang belum bisa digunakan,” kata presiden lembaga penelitian keamanan siber CISSReC.
DetikINET pun mencoba mengonfirmasi kabar tersebut ke BSSN. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari ‘pengawas siber’ Indonesia.
Dengan masih terkuncinya data PDNS 2, Pratama mengimbau pemerintah terus meningkatkan pelayanan publik yang terganggu pasca PDNS 2 terserang ransomware.
Kunjungi semua penyewa dan tanyakan apakah mereka memiliki cadangan data di kantornya. Terus bantu mereka agar dapat berfungsi kembali. Pada saat yang sama, perbaiki sistem yang ada dan perkuat keamanannya, katanya.
Harapannya, dengan keterbatasan data, langkah-langkah ini dapat membantu mengembalikan layanan publik kembali online.
“Saat ini imigrasi bisa kembali online bukan karena data PDNS bisa dipulihkan, tapi karena mereka punya backup datanya di server sendiri, kalaupun tidak lengkap mereka melakukannya sendiri,” pungkas Pratama.
Tonton video ‘Brain Cipher akan merilis data PDNS 2’:
(Agustus/Fey)