Jakarta –
Read More : Viral Zayn Malik Minum Herbal China, Obat Batuk yang Juga Andalan Warga +62
Seorang pasien laki-laki yang mengalami mati otak di Kentucky, AS, tiba-tiba terbangun saat organnya hendak diambil untuk didonorkan. Hal ini mengejutkan para dokter dan keluarga di lokasi kejadian.
Pasien laki-laki tersebut adalah Anthony Thomas TJ Hoover II, 36, dan kasusnya saat ini sedang diselidiki oleh pejabat pemerintah negara bagian dan federal. Para pejabat menekankan bahwa tindakan keselamatan diperlukan untuk mencegah insiden seperti ini terjadi lagi.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2021. Kakak perempuan Hoover, Donna Rohrer, mengatakan saudara perempuannya dibawa ke Rumah Sakit Baptist Health di Richmond karena overdosis. Setelah diperiksa, dokter mengatakan Hoover mati otak dan tidak punya refleks.
Karena kondisi tersebut, dokter akhirnya mencabut alat bantu hidup yang selama ini digunakan untuk menjaga kondisi Hoover.
Staf rumah sakit kemudian menelepon keluarga tersebut dan mengatakan mereka ingin menyumbangkan organ Hoover jika dia meninggal. Untuk menghormati keinginan Hoover, rumah sakit menyaring organ mana yang layak untuk disumbangkan.
Pada suatu saat, Rohrer tiba-tiba melihat mata adiknya sedikit terbuka mengikuti gerak-gerik orang-orang di sekitarnya. Namun, menurut petugas medis, itu adalah refleks yang normal.
Kemudian, Hoover dibawa ke ruang operasi untuk diambil organnya. Namun, satu jam memasuki ruang operasi, tiba-tiba dokter keluar dan mengatakan bahwa Hoover belum siap.
Dokter mengungkapkan bahwa Hoover terbangun di meja operasi saat organnya diambil.
Setelah kejadian tersebut, Rohrer hanya diminta pihak rumah sakit untuk mengantar Hoover pulang. Hoover telah dirawat oleh kakak laki-lakinya selama tiga tahun terakhir, namun ia mengalami serangkaian gangguan kesehatan seperti kesulitan mengingat, berjalan, dan mengingat.
Berikutnya: Kasus Terungkap Kasus Terungkap
Rohrer baru mengetahui detail kejadian yang menimpa saudara perempuannya pada Januari 2024. Hal ini terjadi setelah mantan karyawan Kentucky Organ Donor Affiliates (KODA), sebuah organisasi pengumpulan organ, menghubunginya dan mengungkapkan rincian sebenarnya dari kejadian tersebut.
Pelapor atau pelapor juga mengirimkan surat ke komite kongres untuk meminta penyelidikan atas insiden tersebut. Reporter yang akhirnya diidentifikasi sebagai Nycoletta Martin itu mengatakan dalam artikelnya bahwa tubuh Hoover tiba-tiba bergerak dan bahkan menangis di meja operasi.
Dalam pengungkapan kejadian tersebut, pihak rumah sakit menegaskan keselamatan pasien selalu menjadi prioritas utama dalam setiap prosesnya. Sementara itu, KODA mengatakan dalam pernyataannya bahwa kasus Hoover tidak ‘diwakili secara akurat’.
Mereka mengklaim bahwa mereka tidak pernah mengambil organ dari pasien yang masih hidup, dan tidak ada seorang pun yang dipaksa untuk melakukannya. Tonton Video “Alyssa Soebandono Sempat Operasi Caesar, Dokter Anjurkan Jangan Hamil Lagi” (avk/kna)