Jakarta –

Boeing terlihat sangat kokoh hingga andalannya 737 Max jatuh di dua negara: Indonesia dan Ethiopia. Sejak itu, Boeing mengalami krisis yang tiada henti.

Mengutip CNN, Kamis (17 Oktober 2024), Boeing mengatakan Boeing telah menderita kerugian finansial yang sangat besar selama bertahun-tahun karena masalah operasional dan keselamatan, serta saat ini kekurangan uang tunai. Masalah bertambah ketika para karyawan melakukan mogok kerja.

Sekarang mereka mencari uang tunai puluhan miliar dolar ke bank-bank besar dan Wall Street.

Dalam pengajuannya, raksasa kedirgantaraan itu mengumumkan rencana untuk meminjam $10 miliar dari konsorsium bank. Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk mengumpulkan $25 miliar melalui penjualan saham dan utang.

Kerugian operasional inti Boeing telah melebihi $33 miliar selama enam tahun terakhir, dan utang perusahaan telah melonjak.

Produksi pesawat komersialnya terhenti akibat pemogokan selama sebulan yang dilakukan oleh 33.000 anggota Persatuan Masinis Internasional.

Negosiasi antara Boeing dan IAM terhenti minggu lalu, dan tidak ada rencana pembicaraan baru. Pada hari Jumat, CEO baru Boeing Kelly Ortberg mengumumkan rencana untuk memangkas 10% tenaga kerja globalnya sebanyak 171.000 karyawan.

Peringkat kredit Boeing diturunkan ke tingkat minimum peringkat investasi, atau tepat di atas status “obligasi sampah”. Dan lembaga pemeringkat kredit utama telah memperingatkan bahwa Boeing berisiko diturunkan peringkatnya menjadi junk mail.

Hal ini akan meningkatkan biaya pinjamannya. Utang jangka panjang Boeing meningkat dari $10,7 miliar pada akhir Maret 2019 menjadi $53 miliar pada akhir Juni, ketika kecelakaan fatal kedua 737 Max menyebabkan pesawat terlaris perusahaan tersebut dilarang terbang selama 20 bulan. pesawat.

Selama enam tahun terakhir, Boeing menghadapi banyak masalah, ada yang memalukan, ada pula yang tragis.

Perusahaan yang terlibat dalam dua kecelakaan 737 Max yang menewaskan 346 orang telah setuju untuk mengaku bersalah berbohong kepada Federal Aviation Administration selama proses sertifikasi pesawat.

Seorang hakim federal sedang mempertimbangkan apakah akan menerima kesepakatan pembelaan yang mencakup denda hingga $487 juta dan mengharuskan perusahaan untuk beroperasi di bawah pengawasan pengawas yang ditunjuk pengadilan.

Pengacara keluarga korban kecelakaan berargumentasi di pengadilan bahwa hukuman yang dijatuhkan tidak cukup berat. Tonton video “Regulator AS menindak jendela Alaska Airlines saat lepas landas” (msl/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *