Jakarta –

Read More : Sebut Jepang-Malaysia Krisis Pangan, Mentan Beberkan Kondisi RI

Dewan Perlindungan Perdagangan Indonesia (KPPI) telah memulai investigasi untuk memperluas tindakan perlindungan perdagangan (safeguard Measures) terhadap impor ubin keramik.

Ketua KPPI Franciska Simanjuntak mengungkapkan, kajian tersebut berdasarkan permintaan kajian lanjutan yang diajukan Asosiasi Berbagai Industri Keramik Indonesia (ASAKI). Penelitian pun dilakukan karena ditemukan banjirnya ubin keramik yang masuk berdampak pada produk rumah tangga.

“Dari bukti pertama permohonan penyidikan perpanjangan yang diajukan, KPPI mengamati pemohon masih mengalami kerugian besar atau ancaman kerugian besar dan reformasi struktural yang dilakukan belum baik,” ujarnya. Francisca, dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Dijelaskan Franciska, kerugian besar atau ancaman kerugian besar terlihat dari beberapa indikator kinerja perseroan yang telah ditulis periode 2021-2023. Ditandai dengan indikator antara lain penurunan volume produksi, volume penjualan dalam negeri, produktivitas, energi yang digunakan, keuntungan, jumlah karyawan; produk meningkat, dan pangsa industri dalam negeri menurun.

Selain itu, industri dalam negeri masih membutuhkan waktu lebih untuk menerapkan langkah perlindungan dunia usaha guna menyelesaikan program reformasi struktural, jelasnya.

Produk ubin keramik impor dengan pos sesuai dua per delapan (HS) yaitu 6907.21.92, 6907.22.93, 6907.22.93, 6907.22.94, 6907.23.92, 6907.23.92, 269.32, 6907.22.93. 6907.23.94, berdasarkan Buku Tarif Bea Cukai Indonesia (BTKI) Tahun 2022.

ASAKI sendiri mewakili PT Muliakeramik Indahraya, PT Arwana Citramulia Tbk, PT Jui Shin Indonesia, PT Angsa Daya dan PT Asri Pancawarna. KPPI menerima permintaan dari ASAKI pada 17 Mei 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor ubin keramik pada tahun 2023 sebesar 1,41 juta ton; Tahun 2022 sebanyak 1,35 juta ton; dan tahun 2021 sebanyak 1,52 juta ton. Dari data tersebut terlihat terdapat tren penurunan impor ubin keramik pada periode 2021-2023 sebesar 3,27%. Namun pertumbuhan impor pada periode 2022-2023 justru 4,49%.

Apalagi angka impornya tergolong tinggi dibandingkan produksi nasional yang tumbuh 1,42% pada 2021-2023, yakni dari 24,38% menjadi 25,08%. Pada tahun 2023, negara pengimpor ubin keramik terbesar adalah Tiongkok dengan pangsa impor sebesar 88,57%, disusul India dengan pangsa impor sebesar 8,66%.

Tonton juga videonya: Munculnya Jalan “Keramik” di Medan yang menyebabkan sepeda motor lepas landas

(adalah)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *