Surabaya –

Kabar baik bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Wisata jaman dulu Surabaya sudah berkembang dan wisatawan bisa melihat sentuhan jaman dahulu di sudut Surabaya ini.

Wisata Purbakala Surabaya telah dikembangkan. Soft opening yang berlangsung di Eropa sekitar International Building Area dan Jembatan Merah pada Kamis sore ini berlangsung hangat dan diisi dengan beragam hiburan musik dan film.

Soft spot Kota Lama terbentuk pada pukul 16:30 WIB hingga sekitar pukul 18:05 WIB. Sederet video musik dan film tentang perjuangan arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris dihadirkan untuk mengenalkan sejarah kawasan Kota Lama di Eropa.

Kali ini, warga Kota Surabaya diperkenalkan dengan persewaan pakaian Eropa yang bisa digunakan untuk berfoto di kawasan tersebut. Selain itu, ada sewa e-bike gratis dengan biaya Rp 20 ribu per 25 menit.

Selain itu banyak becak yang akan memeriahkan acara yang akan melayani para tamu di Kya-kya, Jalan Meliwis dan JMP seharga Rp 20 ribu.

“Semua kita cek, jalan-jalan kita lihat. Kawasan Eropa, kawasan Pecinan, Jalan Meliwis, kita lihat semuanya. Insya Allah tanggal 3 Juli akan ada grand opening,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di lokasi kejadian. acara. Kamis (27.06.2024) .

“Tanggal 27 Juni-3 Juli kita analisa kelemahannya, setelah itu kita perbaiki. Nanti persiapannya apa, kelemahannya apa. Coba dulu, kalau sudah oke, dikerjakan,” imbuhnya.

Eri berjanji akan ada beberapa acara seru di grand opening Kota Lama. Dikatakannya, dalam pembukaan wisata baru di Kota Pahlawan ini akan dihadirkan opera, tari, dan musik.

Ia berharap kawasan Kota Lama menjadikan pariwisata di Surabaya sarat akan warisan dan sejarah. Di kawasan Eropa terdapat model mobil Mallaby yang mati di Surabaya, sehingga generasi muda Surabaya bisa belajar sejarahnya.

Wali Kota Surabaya juga berharap bisa mengumpulkan masyarakat sekitar di Kota Lama untuk dijadikan tempat berkumpul. Ia bersyukur sebelum soft opening Kota Lama ramai dikunjungi masyarakat.

“Ini mengingatkan saya pada Jalan Tunjungan yang sudah lama tak bertuan, tapi alhamdulillah Jalan Tunjungan bagus, banyak kafenya. Saya berharap Kota Lama juga bisa berbagi Jalan Tunjungan, agar tidak hanya Jalan Tunjungan saja yang menjadi pusatnya, tapi juga Kota Llama,” jelasnya.

Eri membeberkan detail kota kuno yang akan segera memiliki ruangan luas. Akan ada street food di sana, sehingga di Jalan Karet akan banyak penjual kopi Indonesia.

“Itu bangunan tempat tinggal, tapi kita putuskan. Pemkot menyediakan tempatnya, masyarakat Surabaya berkumpul. Saya berharap ini menjadi wadah generasi muda untuk berkreasi, menjadi sebuah komunitas,” ujarnya.

__________________

Artikel ini dimuat di detikJatim

Saksikan video ini “Eastfood Exhibition (IIFEX) & Eastpack 2024 Kunjungi Surabaya” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *