Jakarta –

Pemandian air panas terkenal di Obanazawa, Prefektur Yamagata, Jepang mulai membatasi masuknya wisatawan setiap hari. Larangan tersebut berlaku mulai Desember 2024 hingga Februari 2025.

Dilaporkan Japan Times, Rabu (8/1/2024) Langkah tersebut dilakukan untuk mengendalikan kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi pada malam hari. Meningkatnya wisatawan mancanegara yang datang untuk tamasya malam saat musim dingin juga menyebabkan kemacetan di jalan-jalan di sana.

Kota yang terkenal dengan titik panasnya ini menilai kemacetan lalu lintas mengganggu kenyamanan tamu hotel dan menghambat akses cepat kendaraan darurat.

Larangan tersebut tidak berlaku bagi pengunjung harian yang datang dengan mobil pribadi atau mobil sewaan. Namun pengunjung yang menginap dan menggunakan fasilitas parkir yang disediakan ryokan tidak dikenakan pembatasan tersebut.

Pembatasan akses ditetapkan mulai Desember 2024 hingga Februari 2025. Bagi yang ingin mengunjungi Ginzan Onsen, pengunjung harus memarkir mobilnya di Taisho Romankan, sebuah pusat wisata yang terletak sekitar 1,5 mil dari hot spot.

Dari sana, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Ginzan Onsen menggunakan shuttle bus atau taksi lokal. Layanan bus tersedia setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB dan dapat ditempuh dengan menelepon halte bus yang ada di kawasan wisata.

Pada pukul 16.00 hingga 20.00, pengunjung harus membuat janji melalui website khusus untuk menggunakan layanan antar jemput. Jumlah orang yang diperbolehkan masuk dibatasi 100 orang per jam.

Selain itu, pada pukul 20.00 hingga 09.00 wisatawan tidak boleh memasuki kawasan tersebut. Tarif bus adalah ¥500 (Rs. 75.000) per orang hingga 6 Januari dan meningkat menjadi ¥1.100 (Rs. 113.000) mulai 7 Januari.

Ada juga biaya tambahan sebesar ¥50 (Rs. 7.500) per orang untuk tur grup. Pemilik Ginzan Onsen menyambut baik kebijakan baru ini.

Dengan 13 akomodasi ryokan di tepi sungai, Genzan Onsen menjadi destinasi wisata yang terkenal dengan pemandangan malamnya yang indah.

“Salju hanya turun setahun sekali di kota saya. Warna hangat cahayanya dipadu dengan putihnya salju sangat menarik,” kata turis asal Taiwan itu.

Menurut informasi dari Organisasi Promosi Pariwisata Tohoku, jumlah pengunjung asing ke Ginzan Onsen terus meningkat. Pada Januari hingga Agustus 2024, jumlah wisman mencapai 59.300 orang, sedangkan total pada 2023 hanya 49.600 orang.

Hanya ada satu jalan sempit yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan panas, sehingga menyulitkan untuk berkeliling. Pengemudi yang tidak paham tentang salju atau tidak menggunakan ban musim dingin sering kali terjebak di jalan yang licin dan menghalangi lalu lintas.

Selain itu, parkir liar di kawasan tersebut juga menjadi masalah karena menghambat pembuangan salju. Ketua Asosiasi Pemandian Air Panas Genzan Onsen berbicara tentang tragedi beberapa tahun lalu, ketika ambulans datang terlambat untuk membantu wisatawan yang terjatuh di jalan kering dan kaki mereka terluka karena kemacetan lalu lintas.

Pemilik ryokan, Matsumoto, menyambut baik larangan tersebut. Baginya, pembatasan ini berarti arus jamaah lebih banyak untuk menghindari wisatawan dan lalu lintas.

“Ginzan Onsen sangat ramai di siang hari, namun sepi di malam hari sehingga membuat pemandangan malam sangat indah. Tidak ada lalu lintas, sehingga tamu dan staf kami mudah memasuki kawasan ini,” kata Matsumoto.

Belakangan, Walikota Obanazawa, Hiroshi Yuki, mengatakan pembatasan ini diperlukan untuk melindungi kawasan wisata. Ia juga mengatakan, pemerintah akan memantau hasil kebijakan tersebut untuk menilai apakah kebijakan tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada.

“Diperlukan manajemen untuk mengatur kawasan sesuai preferensi wisatawan. Kami ingin menganalisis hasilnya untuk melihat sejauh mana aturan ini membantu menyelesaikan masalah,” kata Hershey.

Saksikan video “Video: Penerbangan Roket Kairos Jepang Berhenti Meski Lepas Landas” (upd/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *