Jakarta –

Korea Selatan menghadapi masalah ‘pornografi palsu’ karena banyak foto selfie perempuan, termasuk mereka yang masih pelajar, dibagikan secara online. Pasalnya, gambarnya digunakan, wajahnya sengaja digunakan untuk pornografi.

Gambar menyebar di Telegram. Sebuah saluran Telegram yang memiliki lebih dari 220.000 peserta sengaja digunakan untuk membuat dan membagikan gambar porno kecerdasan buatan.

Pengguna dapat mengunggah foto dan membuat wajah teman, teman sekelas, atau kolega mereka terlihat jelas dalam hitungan detik. Laporan pertama dari media lokal mendorong banyak perempuan untuk mengaku sebagai korban, dan beberapa saluran Telegram mengumumkan kepada publik, mengungkapkan besarnya permasalahan yang ada.

Sayangnya, sebagian besar korbannya adalah anak-anak muda. Lalu ada protes di Korea Selatan. Para pengunjuk rasa yang mengenakan masker putih menutupi mata mereka berkumpul di Seoul untuk menuntut keadilan akhir bulan lalu.

Ketika kemarahan warga meningkat, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta pemerintahannya untuk menindak penyalahgunaan digital, dan pihak berwenang mengatakan mereka akan membentuk satuan tugas untuk mengatasi masalah tersebut.

Laporan awal menunjukkan bahwa sebagian besar tersangka pelaku gelombang kasus ini juga adalah kaum muda.

“Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai lelucon, tapi ini jelas merupakan kejahatan yang menggunakan teknologi dan berpura-pura tidak disebutkan namanya,” kata Yun pada rapat kabinet akhir bulan lalu, mengakui bahwa sebagian besar korban dan pelaku adalah anak di bawah umur. CNA, Selasa (9 Oktober 2024).

Para ahli mengatakan sebagian besar kesalahan harus ditimpakan pada Telegram, terutama karena skandal ini memuncak pada saat yang sama ketika pemimpin platform tersebut, Pavel Durov, ditangkap dan didakwa di Prancis atas tuduhan kejahatan termasuk berbagi pornografi anak. . , mengajukan diri di aplikasinya.

(naf/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *