Jakarta –
Korean Air telah mengumumkan penjualan 5 unit Boeing 747-8 miliknya kepada perusahaan kedirgantaraan Amerika Sierra Nevada Corporation (SNC). Ada rencana untuk membuat ‘Pesawat Kiamat’.
Nilai transaksi penjualan 5 unit Boeing 747-8 ini sekitar 918 miliar won (sekitar USD 10,8 triliun). Hal ini merupakan bagian dari strategi Korea Air untuk memperbarui armadanya dengan model generasi terbaru.
Korean Air adalah satu dari hanya tiga maskapai penerbangan di dunia yang menerbangkan Boeing 747-8 versi penumpang. Lufthansa memiliki armada terbesar yaitu 747-8, dengan 19 pesawat, sedangkan Air China memiliki tujuh.
5 pesawat Boeing 747-8 dijadwalkan meninggalkan kantor pusat Korean Air pada September 2025. Pesawat tersebut akan diubah menjadi pesawat Survivable Airborne Operations Center (SAOC) untuk Angkatan Udara AS.
SAOC ini dirancang untuk melindungi pesawat dari ancaman nuklir dan elektronik, termasuk sistem komunikasi yang aman, sistem pertahanan diri. Pesawat ini memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara dan pendekatan sistem terbuka modular yang memungkinkan peningkatan cepat untuk meningkatkan efektivitas operasional.
SNC baru-baru ini mendapatkan kontrak Angkatan Udara AS senilai USD 13 miliar untuk program SAOC, yang bertujuan untuk menggantikan pesawat E-4B Nightwatch, yang juga dikenal sebagai “pesawat pria”, karena perannya dalam situasi perang nuklir dan keadaan darurat. Operasi komando dan kontrol.
SAOC baru akan menjadi varian khusus dari pesawat turunan komersial, yang jenisnya belum diumumkan. Alternatif yang mungkin adalah Boeing 747-8 karena dibutuhkan pesawat bermesin empat. Boeing 747 mengakhiri produksinya tahun lalu, memaksa Angkatan Udara untuk menggunakan pesawat bekas.
Meskipun jumlah pasti pesawat yang dibeli masih dirahasiakan, beberapa laporan menunjukkan bahwa Angkatan Udara bermaksud memperoleh antara 8 dan 10 pesawat untuk armada SAOC. Terpantau ‘Pesawat Kiamat’ baru akan mulai beroperasi pada tahun 2036 Tonton video “Grup K-Pop MAVE Memiliki Pramugari AI: Dalam Video Keselamatan Penerbangan” (AFR/AFR)