Pyongyang, Korea Utara –
Korea Utara mengumumkan rencana untuk membuka kembali turis asing pada bulan Desember. Hal ini merupakan kemajuan dibandingkan penutupan perbatasan sejak pandemi COVID-19.
Melansir Arab News, pada Sabtu (14/9/2024), Korea Utara menutup perbatasannya selama kurang lebih lima tahun. Pengumuman yang dibuat tahun lalu ini telah menarik minat wisatawan internasional dan wisatawan dari seluruh dunia.
Tahap awal pembukaan kembali akan difokuskan di wilayah utara Samjeon, dekat Gunung Paekto. Namun, langkah politik tersebut dipandang sebagai langkah hati-hati Korea Utara untuk berhubungan kembali dengan dunia luar.
Agen perjalanan yang berbasis di Tiongkok, termasuk Koryo Travels dan KTG Travels, dengan cepat merespons informasi tersebut dengan menawarkan tur ke wilayah yang dapat diakses.
Para delegasi menyatakan optimisme mengenai kemungkinan memperluas akses ke wilayah lain di Korea Utara, termasuk ibu kota Pyongyang. Namun mereka masih menunggu konfirmasi resmi.
Sebelum pandemi, Korea Utara adalah tujuan populer wisatawan Tiongkok. Pada tahun 2018, Korea Utara menyambut sekitar 200.000 pengunjung dari Tiongkok. Jumlah tersebut mewakili 90 persen dari seluruh wisatawan asing yang berkunjung.
Menurut laporan media Korea Utara, jumlah ini meningkat menjadi sekitar 350.000 wisatawan Tiongkok pada tahun 2019.
Tempat wisata populer di Korea Utara antara lain Kim Il Sung Square dan Great Mansud Memorial di Pyongyang. Di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, Panmunjom, juga terdapat desa gencatan senjata di Gunung Myang.
Sementara itu, bandara dibuka kembali saat Samjeon menjalani renovasi. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan rencana untuk membangun kembali bandara kota, mengubah pangkalan ski militer menjadi resor dan membangun jalur kereta api dan hotel baru untuk menampung wisatawan asing.
Meskipun pejabat Korea Utara dilaporkan mengizinkan wisatawan dari banyak negara untuk berkunjung, mereka tidak mengizinkan warga negara Korea Selatan. Di sisi lain, AS juga melarang warganya bepergian ke Korea Utara.
Kebijakan pembukaan kembali pariwisata mengikuti tantangan ekonomi serius yang dihadapi Korea Utara. Penutupan perbatasan tidak hanya menghambat pariwisata, tetapi juga secara signifikan mengganggu impor kebutuhan pokok, sehingga menyebabkan warga Korea Utara tidak memiliki makanan. Saksikan “Korea Utara Kirim Ratusan Balon Udara Berisi Puing ke Korea Selatan” (wkn/ddn)