Jakarta – Belum menyelesaikan prosedur kekerasan hukum yang terjadi di Anestesi, Universitas Universitas Srivia
Penghargaan diberitahu, pukul korban dari korban sampai mereka harus disuguhi Ambulans (IGD). Warga sedang berdarah. Direktur kesehatan yang diperluas, Azhar Jaja, berpendapat bahwa dia mendengar berita itu dan menyelidiki kronologi dalam motivasi kekerasan.
Adapun hukuman, jika terbukti, Azar tidak dapat menemukan bahwa petropant tidak akan diterapkan pada program Sonripant. Namun, sanksi serius ditentukan sebagai kesimpulan awal.
“Saya meminta orang -orang yang peduli untuk mencetak gol selama satu bulan sambil menunggu studi berikutnya,” AFP menjelaskan AFS pada hari Senin (21.04.2025).
Berita itu awalnya terjadi di jejaring sosial. Acara melaporkan bahwa akhir pekan lalu dan wakil penghuni dan wakil mengunjungi pasien.
Juga tidak jelas bahwa awal masalah terjadi di antara mereka, sehingga perselisihan dapat terjadi di area genital. Setelah pemerkosaan terjadi terjadi, tidak ada yang tidak hanya mereka yang berani melaporkan kasus seperti itu.
Mulai dari Dokter di Gathuta yang menggertak pasien selama USG, catatan rahasia adalah salah satu antarmuka PPDS FKG
“Izin kemarin adalah kekerasan kemarin (menjadi korban dari testis) hingga rasa sakit yang kesakitan,”
Departemen ambulans, testis dengan penyakit hati, bahkan mengkonfirmasi telur ultrasound. “
Hematoma terjadi ketika mengumpulkan data atau pengumpulan darah di bawah jaringan telur, mungkin terkait dengan rasa sakit atau cedera. Kedua jaring telur maugun di sekitar testis.
Video “Ness, Ness untuk menghentikan pelaku seksual dari PPD” (NAF / KNA)