Jakarta –

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/BEI: HMSP) mengumumkan hasil semester I tahun 2024. Beroperasi di Indonesia selama 111 tahun, perusahaan ini berhasil memimpin industri produk tembakau dengan portofolio kuat dengan pangsa pasar 27%. Akses pasar yang kuat di semua segmen, perluasan inovasi dan komersialisasi produk bebas timah.

“Pada semester I 2024, Sampoerna mencatatkan penjualan rokok sebanyak 39,9 miliar batang, laba bersih Rp57,8 triliun, dan laba bersih Rp3,3 triliun. Keberhasilan Sampoerna memimpin industri tembakau dalam negeri ditopang oleh inovasi di seluruh portofolionya. divisi tersebut dan divisi produk tembakau inovatif memperkenalkan merek baru, membuka dua pabrik SKT, menambah lima mitra manufaktur tembakau (MPS), dan mencapai kinerja ekspor lebih dari $100 juta pada semester pertama tahun 2024.” kata Ketua Sampoorna Ivan Kahyadi dalam keterangannya, Selasa (30 Juli 2024).

Evan terus mencatat kenaikan laba bersih sebesar 3% dibandingkan semester I 2023, sedangkan volume penjualan dan laba bersih perseroan mengalami penurunan masing-masing sebesar 3% dan 11,6%.

“Kinerja industri tembakau masih tertantang oleh dinamika pasar. Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif stabil, daya beli konsumen dewasa secara keseluruhan melemah. Tekanan untuk menaikkan tarif pajak konsumsi sebesar dua digit melampaui tingkat inflasi dan kesenjangan semakin besar. “Tarif pajak konsumsi bervariasi antar sektor.” kata Ivan.

Hal ini mendorong peralihan dari tarif cukai yang tinggi ke produk yang lebih murah (tarif lebih rendah) pada Kelompok 1 dan juga meningkatkan pasokan rokok ilegal. Pada semester I tahun 2024, pangsa pasar segmen yang tergabung dalam Grup 1 mencapai lebih dari 44% atau meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2017.

Dia melanjutkan, “Saya berharap pemerintah akan menerapkan kebijakan pajak konsumsi tembakau multi-tahun berdasarkan kriteria ekonomi yang jelas seperti inflasi. “Ini adalah upaya berkelanjutan untuk memerangi perubahan iklim dan tembakau ilegal.” dia berkata

Selain itu, pemerintah juga diharapkan mengambil kebijakan untuk mendukung kelangsungan sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang padat karya. Oleh karena itu, pemerintah dapat meningkatkan penerimaan pajak cukainya.

Ivan juga menekankan pentingnya kebijakan konsumsi berimbang berdasarkan profil risiko untuk mendukung inovasi di sektor produk tembakau.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap investasi berkelanjutan dan mendorong inovasi dalam industri produk tembakau, Samborna telah menginvestasikan lebih dari $300 juta pada fasilitas manufaktur produk tembakau tanpa asap inovatif yang akan beroperasi pada tahun 2023.

Fasilitas manufaktur yang ditujukan untuk ekspor ke Asia Pasifik dan pasar domestik ini juga memiliki laboratorium berkualitas kelas dunia untuk pengujian produk tembakau tanpa asap yang inovatif.

Komitmen Sampoerna dalam mengembangkan produk tembakau tanpa asap yang inovatif ditunjukkan dengan rencana strategis perluasan komersialisasi, peluncuran tujuh varietas TEREA baru, dan peluncuran terbatas VEEV di 10 kota besar di Indonesia. VEEV adalah bagian dari portofolio produk tembakau inovatif tanpa asap dalam wadah tertutup milik Philip Morris International.

Lanjutkan ke halaman berikutnya >>> (akn/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *