Jakarta –
Si kembar siam tertua di dunia, Lori dan George Schappell, meninggal dalam usia 62 tahun 202 hari pada 7 April 2024. Kabar duka tersebut diumumkan melalui obituari yang dirilis oleh Leibensperger Funeral Homes of Hamburg, Pennsylvania.
Laporan kematian juga tidak menyebutkan penyebab kematian Lori dan George.
Lori dan George lahir pada tanggal 18 September 1961 di West Reading, Pennsylvania. Menurut Guinness Book of Records, mereka sembilan tahun lebih tua dari kembar siam tertua kedua yang pernah tercatat.
Kepala mereka menyatu dan mereka dilahirkan dengan tubuh terpisah, menjadikan mereka kembar tengkorak. Guinness melaporkan bahwa tengkorak mereka sebagian menyatu dan berbagi pembuluh darah, serta 30 persen otak mereka (lobus frontal dan lateral).
Kembar siam Craniopagus merupakan jenis kembar siam yang paling langka. Jenis kembar siam ini hanya menyumbang sekitar dua hingga enam persen dari seluruh kasus kembar siam. Ketika Lori dan George lahir, prosedur untuk memisahkan kembar siam belum memungkinkan pada saat itu. Selain itu, keduanya menyatakan tak ingin berpisah.
“Saya tidak percaya pada segregasi,” kata Lori Schappell kepada Los Angeles Times pada tahun 2002, seperti dikutip Today.
Meski menyatu di bagian kepala, si kembar berbeda dalam banyak hal. Lori bisa bergerak, tapi George menderita spina bifida dan tidak bisa berjalan. Lorik sedang duduk di bangku kursi roda yang dia dorong.
Terlepas dari kondisinya, George bekerja selama bertahun-tahun sebagai penyanyi country profesional. Mereka kerap diundang menyanyi di luar negeri. Sedangkan Lori memilih kuliah di universitas lalu bekerja di rumah sakit sebagai pengemas alat kesehatan.
Saat Lori bekerja di rumah sakit, George duduk dan menunggu sambil membaca buku.
Seiring bertambahnya usia Lori dan George, mereka menemukan banyak cara kreatif untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Misalnya Lori suka mandi di malam hari, tapi George lebih suka mandi di pagi hari.
Keduanya kemudian mengembangkan teknik mandi yang memungkinkan mereka mandi terpisah meski kepala saling menempel.
“Apa yang Anda rasakan adalah hal yang normal, namun kami sangat bahagia,” kata Lori Schappell kepada Los Angeles Times. “Semuanya harus berkompromi. Jika lebih banyak orang yang melakukannya, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik,” lanjutnya.
Lori dan George juga memiliki masa kecil yang sulit. Kedua orangtuanya merasa takut dan bingung dengan kondisi si kembar, sehingga mereka memutuskan untuk memasukkan Lori dan George ke panti asuhan keterbelakangan mental.
Keduanya harus menghabiskan 24 tahun pertama kehidupan mereka di institusi tersebut. Namun berkat bantuan istri mantan Gubernur Pennsylvania, Richard Thornburgh, Lori dan George bisa keluar dari lembaga tersebut karena terbukti tidak mengalami keterbelakangan mental.
Setelah keluar dari institusi tersebut, Lori dan George tinggal di sebuah apartemen yang dirancang untuk memfasilitasi gaya hidup para lansia. Di sana Lori dan George menjalani hidup mandiri hingga akhirnya meninggal. Saksikan video “Anak Kembar di Tulungagung Akan Jalani Perawatan” (suc/suc)