Jakarta –

Ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 menarik perhatian banyak kalangan, termasuk komunitas iCIO. Mereka menekankan pentingnya mengurangi risiko ransomware bagi organisasi di Indonesia.

Komunitas iCIO adalah komunitas Chief Information Officer dan Manajer di bidang ICT untuk perusahaan dan organisasi di seluruh negeri Komunitas ini dirancang sebagai cara untuk berbagi praktik dan kepemimpinan di bidang ICT

“Penting bagi setiap organisasi untuk mengembangkan strategi keamanan siber yang komprehensif dan proaktif. Di dunia yang semakin terhubung dan rentan terhadap serangan siber, perlindungan data dan kolaborasi antar perusahaan tidak hanya penting, namun penting. Mari kita bersatu, berbagi pengalaman dan memperkuat pertahanan organisasi.” “Bersama-sama, kita dapat melindungi masa depan digital Indonesia dari ancaman yang semakin besar,” kata Wakil Presiden Komunitas iCIO Iskok Hendrwan, Sabtu (06/07/2024).

Selain itu, Undang-Undang Data Pribadi akan mengakhiri masa uji cobanya pada bulan Oktober tahun ini

“Di era digital saat ini, serangan ransomware tidak bisa dianggap enteng. Dengan diterapkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, perusahaan harus lebih serius dalam melindungi data pribadi pengguna. Kami di komunitas iCIO berharap pemerintah dan layanan publik dapat melakukan hal tersebut. sama.” Penasihat Komunitas iCIO Harry Surjanto mengatakan, ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal tanggung jawab melindungi dan mengelola informasi penting bagi negara dan masyarakat.

Meskipun sulit untuk sepenuhnya mencegah serangan ransomware, tindakan mitigasi yang tepat dapat meminimalkan dampaknya Tahun lalu, kelompok tersebut mengaku mengadakan diskusi kelompok terfokus tertutup di antara para anggotanya untuk membahas risiko yang mereka hadapi.

Komunitas ICIO menilai perlunya disiplin operasional yang ketat untuk memastikan pemulihan yang cepat jika terjadi serangan siber. Ini mencakup beberapa aspek penting

Pertama, mengamankan infrastruktur pusat data Seluruh infrastruktur organisasi harus selalu diperkuat dan diperbarui dengan patch keamanan penting di tingkat sistem operasi dan firmware perangkat.

Perwakilan komunitas ICIO mengatakan bahwa semua data harus dicadangkan secara berkala dan disimpan dengan aman dan ketat.

Kedua, pengawasan ketat Sangat penting untuk memantau kesehatan dan keselamatan sistem melalui pusat komando dan pusat operasi keamanan 24×7. Organisasi harus memiliki unit respons cepat untuk memulihkan dan mengelola serangan peretasan

Tiga Pusat Pemulihan Bencana (DRC). Organisasi harus memiliki DRC dan secara rutin melakukan latihan pemulihan bencana Kegiatan pelatihan pemulihan bencana juga harus dipantau dan dilaporkan kepada regulator

Kebersihan keselamatan dasar adalah perhatian utama dan disiplin yang tidak boleh diabaikan Menurut komunitas ICIO, ini adalah landasan utama untuk melindungi organisasi dari ancaman yang terus-menerus

Kasus-kasus seperti penyerangan terhadap PDN menunjukkan betapa pentingnya memiliki strategi respons yang cepat dan efektif Kami berharap pemerintah dapat mengembangkan dan menerapkan rencana darurat yang komprehensif untuk memerangi serangan ransomware.

Kolaborasi lintas sektor dan pertukaran informasi mengenai ancaman yang muncul dan taktik serangan sangat penting untuk memperkuat pertahanan ancaman siber nasional.

Dengan inisiatif ini, komunitas iCIO yakin bahwa kami dapat mengurangi dampak negatif serangan ransomware dan memastikan perlindungan data penting bagi kepentingan nasional. Dan berkat penerapan teknologi yang memadai dan tata kelola data yang lebih baik, proses pencegahan dan pemulihan, pemerintah dan layanan publik dapat memberikan layanan yang lebih baik, meningkatkan kepercayaan publik, dan melindungi data penting yang mereka miliki. Saksikan video “Kepala BSSN: Hanya 2% Data PDNS 2 yang dibackup di cold site Batam” (afr/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *