Jakarta –

Tiga Menteri Perencanaan (Menko) di bawah Kabinet Indonesia Maju hari ini meminta restu Badan Anggaran DPR RI untuk mendapat tambahan anggaran pada tahun 2025. Akan ada pertarungan untuk mendapatkan persetujuan.

“Kita sepakat di atap, rencana itu akan kita perjuangkan bersama-sama sebagai komitmen kita kepada para staf perencana. Setelah disetujui, kita akan pertimbangkan Menteri Perencanaan setelah pidatonya,” kata Presiden DPR RI Banggar Sa Abdullah. dan rapat kerja gabungan dengan para menteri, Rabu (6/05/2024).

Semula, kata Kementerian Kelautan dan Investasi, mengusulkan anggaran sebesar Rp 213,31 miliar. Oleh karena itu, perusahaan yang dipimpin Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu memiliki anggaran sebesar Rp 487,40 miliar pada 2025.

“Kementerian Kelautan dan Investasi (masih membutuhkan) Rp213,312 miliar. Padahal, pagu anggaran Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan sebesar Rp487,401 miliar,” ungkapnya.

Kemudian, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta penambahan anggaran sebesar Rp26,25 miliar menjadi Rp277 miliar.

“Kami usulkan kenaikan anggaran kecil hanya Rp26,25 miliar, yaitu untuk program pengentasan kemiskinan Rp16,25 miliar, kemudian kebijakan baru untuk menunjang kebutuhan nasional di RKP 2025 Rp10 miliar,” jelas Muhadjir.

Kemudian, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengajukan anggaran sebesar Rp168,6 miliar dan Rp445,95 miliar. Dikatakan bahwa kebutuhan untuk bekerja pada pekerjaan Departemen Pemerintahan dan Administrasi, Hukum dan Keamanan, untuk memelihara kondisi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mencakup keduanya – permanen.

“Dengan adanya usulan anggaran tambahan ini, maka usulan anggaran bidang politik, hukum, dan keamanan menjadi Rp445,95 miliar dari Rp277,31 miliar. Kita berharap pimpinan dan anggota Banggar dapat menyepakati dan memperjuangkan kebutuhan anggaran yang kita perlukan pada tahun 2025. , “kata Hadi saat menguraikan rencana anggaran lainnya untuk staf administrasi bidang politik, hukum, dan keamanan:

1. Untuk menunjang kerja teknis dan operasional Kementerian Polhukam dan IKN sebesar Rp82,2 miliar yang ditujukan untuk terselenggaranya pelayanan Kementerian Polhukam dan IKN pada tahap pertama kumpulan.2. Rating Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebesar Rp 2,3,3 miliar. Anggaran yang disetujui untuk pemantauan/penanganan pemerintahan Indonesia dan hubungan internasional di bidang politik, hukum, dan keamanan berjumlah Rp5,8,4 miliar. Strategi kebijakan dan penegakan hukum, permasalahan hukum, proses bisnis regulasi, perubahan regulasi penanganan perkara pidana sebesar Rp6 miliar,5. Saran kebijakan di bidang penguatan keamanan maritim, pembelajaran teknologi keamanan dan pengembangan keamanan siber berjumlah Rp2,7,6 miliar. Usulan kebijakan di bidang eliminasi dan tindakan terhadap penyelenggara dan penyelenggara perjudian online dan pornografi online, pengendalian pengungsi asing dan pengendalian kebakaran perkotaan sebesar Rp6,7 miliar.7. Kebijakan persatuan nasional sebesar Rp14,6 miliar dimaksudkan untuk mendukung persatuan dan kesatuan di masa pergantian rezim.8. Dukungan pelaksanaan perencanaan, penganggaran, pengelolaan dan database informasi sebesar Rp 10,9 miliar. Pembangunan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum sebesar Rp313 juta.10. Penyelesaian sarana dan prasarana Departemen Polhukam sebesar Rp 20,11 miliar. Pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana, dukungan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Kapolri sebesar Rp4,6,12 miliar. Penyelesaian dukungan sarana dan prasarana dari Komjak RI sebesar Rp10,2 miliar. (peluru/baji)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *