Hanover –
Indonesia terus melanjutkan kerja sama dan investasi dengan berbagai perusahaan global untuk Hannover Messe 2024 Komisi VII DPRK RI juga mengingatkan agar kerja sama ini tidak boleh gagal karena tertundanya perizinan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, target investasi Indonesia pada Hannover 2024 sebesar Rp 20 triliun, lebih rendah dibandingkan resmi masuknya Indonesia tahun lalu, dengan paviliun Indonesia seluas 100 meter persegi. Negara mitra. .
“Target investasi tahun ini banyak yang fokus pada keberlanjutan di sektor energi dan industri serta bagaimana teknologi dapat membuat produk industri menjadi lebih efisien,” kata Agus usai pembukaan paviliun Indonesia di Hannover Messe 2024.
Acara tersebut juga dihadiri oleh RI Maman Abdurrahman, Komisi VII Republik Korea, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Doni Maryadi Oekon. Kahyantho dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arief Hawass Oegroseno turut serta.
Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi VII DRC, mengingatkan target jangan sampai Rp.
Dengan begitu, harapan peningkatan nilai perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja baru dapat diwujudkan secara nyata, tidak hanya sebatas penandatanganan nota dan upacara.
“Kami bekerja di Komisi VII di Hannover Messe untuk memantau pencapaian tujuan tersebut. Saya kira kata kuncinya adalah tujuan (investasi) dan bukan seberapa besar capaian kerja sama IT,” kata politikus Golkar itu.
Fase pasca-IT ini, yang diperingatkan oleh Komisi VII Republik Korea, harus dijaga dengan hati-hati hingga selesai. Tentu saja hal ini masih merupakan persoalan lama, dan persoalan perizinan, persetujuan, dan implementasi MoU masih panjang.
“Perlu dipahami bahwa Kementerian Perindustrian sebenarnya adalah kementerian yang memfasilitasi produksi. Oleh karena itu, kami berharap kementerian teknis seperti Kementerian ESDM dan Kementerian Teknologi yang akan menjadi pionir dalam perizinan dapat memberikan izin proses lebih cepat,” lanjut Maman.
Ia juga menjelaskan isu menarik terkait pabrik Jerman dan pabrikan mobil Volkswagen. Volkswagen telah lama menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan seperti Vale dan mitra di Indonesia, serta menjalin hubungan lisensi dengan Kementerian Teknologi.
“Kami menginginkan kecepatan yang sama untuk Komisi VII. Oleh karena itu, tidak masuk akal untuk menandatangani nota investasi ketika proses perizinannya lambat. Oleh karena itu, keikutsertaan kami di Komisi VII akan menutupi masalah ini dan bola tidak lagi berada di tangan. Kementerian Perindustrian, tapi “di kementerian teknis lainnya,” tegas Maman.
Saksikan video ‘Paviliun RI di Hanover Messe 2024 Resmi Terbuka’:
(abu/abu)