Ibukota Jakarta –

Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) telah mengklarifikasi apa yang menjadi perhatian Starlink Network Operations Center (NOC) di Indonesia. Saat itu NOC Starlink menjadi sorotan karena merupakan suatu keharusan jika ingin menjadi ISP.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal PPI Kementerian Informasi dan Komunikasi Aju Widya Sari mengatakan Starlink sudah memiliki NOC di Indonesia. Perlu diketahui, NOC menjadi salah satu syarat ketika suatu ISP melakukan Uji Laik Operasional (ULO).

“Sudah ada (Starlink NOC di Indonesia). Kalau uji kelayakan operasional sudah verifikasi semuanya, kami akan uji semuanya,” kata Aju saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (28/Mei 2024).

Aju mengatakan situs Starlink NOC di Indonesia berlokasi di Jawa Barat, tepatnya Karawang dan Cibitung.

“Mereka punya izin, bisa berusaha dan memenuhi persyaratan perizinan,” kata Aju. NOC sudah ada di Indonesia, itu salah satu syarat ULO dan bisa membuktikan NOC ada di Indonesia.”

Aju menegaskan, Starlink NOC sudah ada di Indonesia sebelum lolos tahap Kominfo ULO pada April 2024.

“NOC sudah ada sebelum izin keluar, NOC sudah ada di Karawang dan Cibitung,” kata Aju.

Sebelumnya, Menteri Informasi dan Komunikasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta PT Starlink Services Indonesia membangun NOC di Indonesia. Permintaan ini dilakukan setelah Starlink resmi beroperasi untuk pelanggan retail.

NOC itu harus ada di Indonesia. Apa itu NOC? Pusat operasi jaringan pemerintah untuk memantau dan mengendalikan penggunaan akses internet di Indonesia, kata Budi, Jumat (24 Mei) lalu.

Persoalan ini mendapat kecaman dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sebab, ISP harus memiliki NOC sebelum mengimplementasikan ULO.

“APJII menyoroti penerbitan sertifikasi ULO tanpa proses yang jelas bagi Starlink. Proses sertifikasi Starlink yang dipercepat semakin memicu tudingan perilaku aneh yang mungkin tidak ditawarkan oleh ISP lokal,” kata Presiden Jenderal APJII Muhammad Arif dalam konferensi pers virtual. , Senin (27 Mei) kemarin.

Simak video “APJII Kritik Pemerintah Gelar Karpet Merah Starlink”:

(Agustus/Februari)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *