Jakarta –
Berbeda dengan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (COMDIGI) kini memilih menunggu bola sampai ke Pemerintah Daerah (PEMDA) jika di wilayahnya ada ruang kosong dan ada sinyal internet di sana.
Terkait pembangunan menara infrastruktur Transceiver Station (BTS), Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Comdiji Wayan Tony Soprianto mengatakan, pemerintah akan membangunnya berdasarkan permintaan masyarakat setempat.
“(Permintaan) itu dari pemerintah daerah karena mereka tahu di daerah mana saja yang ada ruang kosong. Kalau ada permintaan, kami akan berkoordinasi dengan operator telepon seluler,” ujarnya saat ditemui di Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Jakarta. , Senin (13/1/2014).
Setelah itu, Komdigi mencari situs-situs yang membutuhkan sinyal internet. Dari situ akan ditentukan wilayah mana yang akan diperkuat lagi akses Internetnya atau akan dibangun BTS baru.
“(Sebenarnya pemerintah mengharapkan bola dari pemerintah daerah) ya,” ujarnya.
Sebagai Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kumdiji yang baru saja dilantik Menteri Komunikasi dan Teknologi Mattia Hafid, Wayan diminta fokus pada akses internet di daerah. Hal ini diumumkan usai pengambilan sumpah para pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Teknologi.
Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital merupakan hasil reorganisasi menyusul perubahan nama dari Direktorat Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Direktorat Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Kita urus infrastruktur. Kalau bicara komunikasi, infrastruktur komunikasi harusnya (menggunakan) kabel, radio, frekuensi, satelit. Ya, semua itu dilakukan di wilayah kita,” jelasnya.
“Dalam hal pemerataan komunikasi, Becketti kalah dengan kita di bidang 3T. Kemudian di bidang komersil tentunya dengan penyedia komunikasi. Dengan teknologi ini, di sini yang berperan adalah pengatur kecepatan. tingkatkan kecepatannya. Jadi, nanti “ada koordinasi dengan pemerintah daerah, koordinasi dan ekosistem infrastruktur untuk bisa mencapai hal tersebut.”
Saksikan video “Video: BPPIK Bahas Peningkatan TI dengan Kemkomdigi” (agt/afr)