Jakarta –
Menurut Kementerian Kesehatan, 28% penduduk Indonesia menderita kolesterol tinggi. Kolesterol dikatakan tinggi bila jumlah total kolesterol melebihi 240 mg/dl sedangkan dosis normalnya adalah 200 mg/dl. Kolesterol total merupakan gabungan antara kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL), kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dan trigliserida.
Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan orang lanjut usia (lansia). Namun, kaum muda seperti remaja dan mereka yang berusia 20-an juga bisa menderita kolesterol tinggi.
Menurut penelitian tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, orang dengan kolesterol tinggi di usia muda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kolesterol tinggi di usia muda dan cara menurunkan kolesterol tinggi. Penyebab kolesterol tinggi di usia muda.
Kolesterol tinggi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia. Namun meski jarang, kaum muda juga bisa menderita kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi bisa dialami oleh anak-anak. Apa alasannya? Keturunan
Kolesterol tinggi di usia muda bisa disebabkan oleh faktor genetik. Contoh kelainan genetik yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi di usia muda adalah hiperkolesterolemia familial. Hal ini disebabkan adanya mutasi pada gen reseptor LDL dan dapat ditularkan ke anak-anak.2. Gaya hidup
Tak hanya faktor keturunan, faktor gaya hidup juga bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi di usia muda. Menurut Healthline, merokok, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan berolahraga jarang menyebabkan kolesterol tinggi. Kebiasaan makan
Terakhir, faktor makanan juga bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi pada usia muda. Makanan tinggi lemak jenuh, natrium, rendah gula dan serat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi di usia muda perlu segera ditangani agar tidak berkembang menjadi penyakit serius di kemudian hari. Ada banyak cara bagi kaum muda untuk menurunkan kolesterol. Praktikkan pola makan yang sehat dan seimbang.
Untuk menurunkan kadar kolesterol Anda, makanlah makanan rendah lemak, trans-sodium dan tambahkan gula. Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jenis lemak ini bisa ditemukan pada daging merah, produk susu, dan olahan margarin.
Dari BetterHealth, sebaiknya pilih makanan yang kaya serat dan antioksidan seperti sayur dan buah. Sumber protein bisa bermacam-macam, mulai dari daging merah hingga ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Jika Anda ingin mengonsumsi daging merah, batasi asupannya dan pastikan Anda mengonsumsi porsi tanpa lemak. Untuk produk susu, gantilah dengan susu atau susu tanpa tambahan rasa.2. Jadilah aktif dan berolahraga secara teratur
Menurut Mayoclinic, gerak aktif dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Cobalah olahraga favorit Anda di akhir pekan. Tetapkan juga waktu untuk berjalan kaki singkat setiap hari atau bersepeda ke tempat kerja atau sekolah. Berhenti merokok
Rokok mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kadar kolesterol, merokok menurunkan kadar HDL dalam tubuh yang bertugas membersihkan arteri LDL. Selain itu, mengutip dari Heart UK, merokok membuat LDL lebih lengket sehingga lebih mudah menempel di dinding pembuluh darah.
Merokok juga dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan kolesterol jahat menumpuk di dinding yang rusak. Menurunkan berat badan
Bagaimana Berat Badan Mempengaruhi Kolesterol? Ginjal umumnya memproduksi kolesterol secara alami. Menurut WebMD, kolesterol digunakan untuk membuat sel lemak dan menghasilkan vitamin D.
Namun, kelebihan berat badan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memproduksi dan mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Kelebihan berat badan menyebabkan ginjal memiliki lebih banyak lemak, sehingga ginjal memproduksi lebih banyak trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi menyebabkan produksi kolesterol berlebih. Tidur yang cukup
Kualitas tidur dan waktu mempengaruhi kesehatan, salah satunya adalah kadar kolesterol dalam tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh, menurut penelitian tahun 2012 yang diterbitkan dalam The Journal of Cardiovaskular Nursing.
Studi lain yang dilakukan oleh Columbia University of Physicians and Surgeons pada remaja kelas 7-12 juga menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan kolesterol. Remaja, terutama perempuan yang kurang tidur, berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Manajemen stres
Saat Anda merasa stres dan depresi, tubuh Anda memproduksi hormon adrenalin dan kortisol, yang merangsang hati dan meningkatkan fungsi otak. Dalam jangka pendek, hormon ini bermanfaat membantu kita berkonsentrasi lebih baik.
Namun, dalam situasi stres kronis, kadar kortisol yang tinggi dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Stres juga dapat menyebabkan kembung, sehingga menurunkan kadar HDL.
Selain itu, stres dapat menimbulkan kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Batasi konsumsi alkohol
Minum alkohol dalam jumlah sedikit sebenarnya dapat meningkatkan kadar HDL, namun minum alkohol dalam jumlah banyak justru meningkatkan kolesterol total LDL dan trigliserida. Hal ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Didiagnosis menderita kolesterol tinggi pada usia muda memang mengkhawatirkan. Namun dengan mengubah gaya hidup dan pola makan, kadar kolesterol Anda bisa diturunkan. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter untuk mendapatkan nasihat profesional tentang cara menurunkan kolesterol tinggi. Tonton video “Mitos atau Fakta: Makan lebih banyak kuning telur meningkatkan kolesterol” (fds/fds)