Jakarta –
Turbulensi atau gerakan turbulen yang tidak biasa biasanya akan dirasakan penumpang di dalam kabin saat berada di udara. Turbulensi sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah cuaca yang tidak stabil.
Dalam kasus yang parah, penumpang akan merasa tidak nyaman dan mungkin mengalami cedera seperti patah tulang, luka bakar, bahkan kematian. Begitulah pengalaman penumpang Singapore Airlines yang hendak berangkat London-Singapura.
Sedikitnya 30 orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang meninggal. Dr John Torres, koresponden medis senior NBC News, mengatakan turbulensi atau pergerakan pesawat dapat menyebabkan cedera atau, dalam kasus terburuk, kematian penumpang.
“(Kecelakaan itu) bisa saja menimbulkan luka-luka dan kematian akibat pergerakan pesawat tersebut,” kata John Torres, dikutip dalam Today, Rabu (22/5/2024).
Torres yang juga mantan pilot Angkatan Udara mengatakan, lepas landas dan mendaratnya pesawat yang dilakukan di udara berbahaya bagi penumpang di dalam kabin. Pasalnya, penumpang mempunyai kemampuan untuk menabrak atap atau lantai.
“Kamu di dalam (peralatan), naik turun, kena plafon, kena lantai, kena samping, kena semuanya,” bebernya.
Selain itu, barang-barang penumpang seperti bagasi yang disimpan di kompartemen atas dapat terjatuh dan menimpa Anda. Cedera yang mungkin terjadi adalah leher atau kepala.
“Begitulah sebagian besar cedera terjadi, dan kematian bisa terjadi: orang yang mengalami cedera leher, pukulan di kepala, dan sebagainya,” jelas Torres.
Selain itu, cedera serius akibat gegar otak antara lain patah tulang, pendarahan otak akibat benturan keras. Hal ini dapat menjadi lebih buruk jika penumpang mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit jantung.
“(Turbulensi) bisa menyebabkan serangan jantung atau setidaknya menyebabkan serangan jantung,” kata Torres.
Kondisi kesehatan mental penumpang juga akan terpengaruh, seperti kecemasan dan serangan panik. Kejang juga bisa diperburuk oleh getaran yang parah. Selain itu, minuman atau minuman panas yang mungkin dibawa penumpang dapat tumpah dan menyebabkan luka bakar.
Hal pertama dan terpenting adalah memakai sabuk pengaman dan memastikan tidak ada kekerasan. Torres melanjutkan, krisis dapat datang dengan cepat dan tidak terduga serta berpotensi menimbulkan kerugian yang serius.
Federal Aviation Administration (FAA) merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan penumpang saat terbang di bawah usia 2 tahun. Mematuhi jatah bagasi pesawat.