Kepulauan Anambas –
Sebagai salah satu daerah terpencil, maju dan belum berkembang (3T) di Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai potensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat banyak.
Meski dikenal sebagai kawasan dengan keindahan alam dan budaya, Kepulauan Anambas menawarkan peluang bisnis bagi para pebisnis yang ingin memanfaatkan peluang lokal untuk menciptakan usaha kreatif.
Di beberapa desa di pinggiran Desa Genting Pulur, seorang warga bernama Alex Irawan (29) bertekad membuka usaha percetakan dan percetakan “Al-Fes” mulai awal tahun 2020. Di antara bangunan di atas air di lautan, bisnis Alex cukup mengejutkan karena terlihat lebih modern dibandingkan bisnis lainnya.
“Fotonya tidak ada di sini (Desa Genting Pulur). Makanya saya mengambil langkah-langkah untuk memudahkan masyarakat (dan) membantu UKM untuk meningkatkan (menjual) produknya,” kata Alex. di detikcom beberapa waktu lalu.
“Memiliki huruf atau logo yang dapat dikenali oleh orang luar sekalipun,” lanjutnya.
Alex sering menerima pesanan digital print seperti label, kartu nama, jersey bahkan poster. Dalam satu bulan, Alex bisa mendapat penghasilan sekitar Rp3,5 hingga 4 juta.
Kalau sudah waktunya Pilkada (pemilihan kepala daerah), bisa mencapai Rp5 juta, kata Alex.
Tanpa latar belakang desain, Alex belajar sendiri cara mendesain menggunakan Google dan YouTube. Untuk diketahui lebih lanjut, Genting Pulur merupakan salah satu desa penerima manfaat program internet USO (Universal Service Obligation) BAKTI Komdigi untuk pembangunan menara BTS. Menara BTS 4G yang digunakan XL Axiata mulai akhir tahun 2023.
“Akuisisi BTS sangat bermanfaat,” kata Alex.
Selain pengecekan dokumen desain, Alex juga memanfaatkan jaringan online BAKTI untuk pembayaran sesuai standar Quick Response Code Indonesia (QRIS).
Terpisah, Direktur Bidang Implementasi e-Government Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kepulauan Anambas, Ronald Saroingsong mengatakan, platform BTS membantu pengelolaan aktivitas warga. Desa Genting Pulur diketahui berpenduduk 432 jiwa dari 136 kepala keluarga (KK).
“Masyarakat sering memanfaatkan internet khususnya media sosial untuk mempromosikan atau mengiklankan produk UMKM, bahkan ada juga yang menggunakan digital,” imbuh Ronald.
Detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan program Tapal Batas untuk menjamin pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan pemerataan internet di daerah 3T (tertinggal, perbatasan dan seterusnya). Ikuti terus kisah-kisah edukatif, inspiratif, unik dan menghibur dari aplikasi Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Tonton juga videonya: Ilustrator Dunia Warna
(prf/ego)