Jakarta –
Road Trip #Eksplorasi Kepulauan Sumatera Barat bersama Daihatsu All New Xenia menjadikan kisah tersendiri yang sangat berkesan. Selain memiliki pemandangan indah khas Sumatera Barat (Sumber), perjalanan kali ini semakin menarik karena keunikan gaya berkendara para pengemudi di Sumbar, yang artinya meski selalu melaju dengan kecepatan tinggi, namun bisa dipastikan pengemudi berhati-hati. satu sama lain.
Anda bisa menguji gaya berkendara para pengemudi di Sumbar. Mengebut dianggap wajar saat melintasi jalur Sumatera. Namun siapa sangka, meski terlihat santai, para pengemudi ini sudah saling memahami dan memahami satu sama lain hanya melalui kode lampu sein.
Seperti yang dituturkan Effendi kepada Detikotto, Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC) Komunitas Cabang Bukit Tinggi. Ia menegaskan, tidak perlu takut saat berkendara di Jalan Sumbar, apalagi memasuki Jalan Sumbar, karena para pengendara saling melindungi.
“Dengan adanya lampu penunjuk arah, kita bisa mengetahui kondisi jalan di depan kita, apakah aman untuk dilalui atau tidak.” Lampu sein ini sebenarnya tidak umum, namun sepertinya kita sudah terbiasa dan saling memahami karena dijelaskan secara lisan kepada setiap pengemudi di Sumatera. Tapi ini hanya di Sumatera, tidak berlaku untuk semua daerah,” kata Effendi.
Effendi menjelaskan, saat melintasi Jalan Sumatera, perhatikan lampu sein. Dan hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi hampir seluruh pengemudi di Sumatera, khususnya pengemudi wisata, bus atau truk. Meski demikian, dia menjelaskan keselamatan berkendara menjadi isu utama.
Namun bagaimana cara membaca lampu sein bagi pengemudi di Sumatera? penasaran? Periksa hal berikut: Lampu sein kanan
Biasanya lampu sein kanan digunakan sebagai tanda bahwa kita akan berbelok ke kanan. Namun, sinyal belok kanan di Pulau Sumatera seringkali membuat orang di belakang Anda tidak boleh mendahului truk, bus, atau kendaraan kecil di depan Anda.
Sebab, ada kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan. Jadi sebagai pengemudi harus bersabar beberapa saat, karena tidak bisa menyalip lampu sein kiri dari jalur kanan
Bagaimana dengan lampu sein kiri? Jika lampu sein kiri berkedip, bukan berarti pengemudi di depan Anda berbelok ke kiri.
Rambu belok kiri ini menandakan tidak ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan sehingga Anda bisa menyalip dari jalur kanan seiring dengan pengemudi di belakang Anda. Pastikan juga Anda mengamati kondisi jalan di depan sebelum menyalip dari sisi kanan
Pada saat yang sama, peran lampu hazard sama di berbagai area. Penggunaan lampu hazard oleh pengemudi di jalur Sumbar dapat diartikan bahwa terdapat hambatan, bahaya, atau hambatan lain di depan kendaraan.
Sehingga para pengendara di Sumatera, khususnya di Sumatera Barat, harus sadar untuk mengurangi kecepatan dan menyalakan lampu hazard agar pengendara di belakangnya bisa berhati-hati.
Lampu hazard juga biasa digunakan untuk menandakan kendaraan di depan mengalami rem blong, berlubang, mengalami kecelakaan atau mogok.
Oleh karena itu, jika pengemudi di depan memulai kendaraan yang penuh bahaya, selalu waspada dan jaga jarak sejauh mungkin dengan kendaraan di depan agar tidak terjadi kecelakaan terus menerus.
Saat pengendara menyeberang jalan di Sumatera atau Sumatera Barat, biasanya juga menemui lampu redup. Lampu DIM atau lampu depan yang dicelupkan tentunya tidak hanya berperan untuk memberikan visibilitas lebih, lampu DIM juga berfungsi sebagai sinyal kepada pengemudi di belakang Anda untuk menyalip kendaraan di depan.
Dengan sinyal lampu DIM ini, pengemudi di depan bisa memahami bahwa Anda meminta menyalip. Namun jika kendaraan di belakang anda berkedip-kedip lampunya remang-remang, jika kita sedang tidak terburu-buru ada baiknya kita menghentikan mobil tersebut dan memberikan kesempatan kepada pengemudi di belakang kita untuk menyalip.
“Awalnya lampu sein ini hanya digunakan saat berkendara di tengah kemacetan atau oleh pengemudi atau sesama penumpang yang berpapasan. Selain itu juga digunakan sebagai bentuk solidaritas antar pengguna jalan agar bisa saling memahami. Dengan memberi sinyal, pengemudi bisa berkendara dengan aman,” pungkas dia. Efendi. Saksikan video “Kembalinya Kawan Daihatsu Bandung Berkumpul” (lth/rgr)